Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meningkatkan kapasitas SDM pariwisata melalui program Kampanye Sadar Wisata 5.0 telah berjalan sejak tahun 2022 lalu di 65 desa wisata.
Tahun ini program dilanjutkan dengan 90 desa wisata tambahan di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas meliputi, Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi
Baca juga: Masjid BSI Bakauheni Diresmikan, Siap Jadi Ikon Wisata Kota Lampung
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi mengajak para peserta untuk menghidupkan kembali spirit masyarakat Batak, yang selalu memberikan yang terbaik kepada tamu, dalam hal ini, wisatawan yang datang ke desa wisata.
Ajakan ini berkaitan dengan acara Biannual Tourism Forum yang digelar 20-21 Maret 2023 di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
“Anggap semua tamu itu tulang. Kita sudah mampu selalu ingin memberikan yang terbaik buat tamu. Dalam budaya dan adat kita sudah terbiasa seperti itu. Jadi berikan yang terbaik,” ucap Florida.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham pada kesempatan sebelumnya mengatakan, desa wisata didorong untuk menggali potensi yang ikonik dan menarik dari produk-produk wisata yang dimiliki.
“Desa wisata membutuhkan branding, diantaranya dengan cara mengangkat keunikan lokal,” tutur wanita yang akrab disapa Diah ini.
Sebelumnya, Menparekraf/Kabarekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam banyak kesempatan mengatakan, Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) menjadi fokus kementerian.
Baca juga: Pandemi Mereda, Destinasi Wisata Luar Negeri Kembali Dilirik
“Kemenparekraf berkomitmen mengambil peran untuk mendukung peningkatan dan penyiapan SDM andal dan profesional di bidang parekraf, diantaranya melalui pelatihan bagi para pelaku pariwisata dari desa-desa wisata,” jelas Sandiaga.
Melalui kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata, diharapkan warga desa wisata lebih peka menangkap potensi yang ada di wilayahnya.