Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memanfaatkan momentum Ramadan, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) berupaya memaksimalkan pembiayaan di segmen konsumer.
Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), rata-rata penjualan mobil baru di Tanah Air mencapai satu juta unit per tahun.
Sedangkan rata-rata penjualan mobil bekas per-tahun bisa lima kali lipat dari mobil baru. Di sisi lain, marjin pembiayaan mobil bekas pun lebih besar dibandingkan dengan mobil baru.
Baca juga: Berburu Mobkas Jelang Mudik, Toyota Avanza Keluaran 2018 Bisa Jadi Solusi, Harga Mulai Rp 145 Jutaan
"Pertumbuhan pembiayaan diproyeksikan meningkat tinggi pada saat Ramadan. Kedepan perusahaan akan melakukan rekomposisi portofolio aset dalam rangka optimalisasi pendapatan dan laba. Pasarnya used car luas banget. Penjualan New car setahun rata-rata 1 juta unit, sedangkan penjualan used car marketnya bisa 5 kali lipatnya," ungkap Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan dalam keterangan tertulis, Senin (27/3/2023).
Prima mengatakan, untuk momentum Ramadan tahun ini perseroan menyiapkan program khusus penjualan.
"Program penjualan untuk mobil baru atau new car, BRI Finance menawarkan uang muka atau DP-nya ringan mulai 10 persen. Sedangkan untuk pembiayaan used car atau mobil bekas DP-nya mulai 15 persen. Jadi senjatanya ada di DP murah," tutur Prima dalam keterangan tertulis.
Program DP murah tersebut mulai diberlakukan BRI Finance sejak 20 Maret 2023 hingga 31 Mei 2023.
Lewat program yang dihadirkan, perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan mobil baru pada Ramadan dapat bertumbuh 40 persen dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Baca juga: Cara Mengecek Mobil Bekas Tabrakan Atau Bukan Saat Akan Membeli Mobkas
Sedangkan target pertumbuhan pembiayaan mobil bekas yang dibidik pada Ramadan tahun ini meningkat 50 persen.
Prima menjelaskan bahwa target kenaikan pembiayaan mobil bekas lebih tinggi karena pasar used car yang besar.
Sementara untuk kendaraan listrik khususnya roda dua yang mendapat subsidi sebesar Rp 7 juta dari pemerintah, perseroan optimistis permintaan akan meningkat.
"Saya optimistis, apalagi sekarang kondisinya semakin membaik dan kelompok masyarakat yang membutuhkan kendaraan semakin meningkat. Maka jika terdapat stimulus dari pemerintah akan meningkatkan permintaan kendaraan dan otomatis peluang pembiayaan meningkat," ucap Prima.