TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Aswin Yanuar adalah pengusaha muda yang viral karena merenovasi ratusan rumah warga kurang mampu secara gratis.
Tak hanya itu, melalui perusahaan yang didirikannya PT Maswindo Bumi Mas, ia dianggap memberi warna baru pada desain arsitek yang unik serta out of the box di dunia properti Indonesia.
Namun pengusaha 33 tahun itu kini menghadapi gugatan dari klien kantor cabangnya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebanyak 59 kliennya mengaku pembangunan rumah mereka mandek padahal telah mentransfer dana dengan mengikuti arahan dari kantor cabang Maswindo.
Baca juga: Terbitkan Permenaker Sunat Upah Buruh 25 Persen, Menteri Ida Faizuyah Disindir Pro Pengusaha
Alhasil mereka pun memprotes Aswin di berbagai jejaring media sosial dan media online.
“Setelah kami analisa ada beberapa faktor penyebab masalah ini. Pertama kecurangan para staf PT. Maswindo baik di internal kantor pusat, maupun kantor cabang yang bekerja sama membuat laporan progress palsu.
Progress itu menjadi landasan kantor pusat untuk mentransfer dana ke kantor cabang. Faktor kedua pihak klien suka menambah dan merubah bangunan, sehingga mengubah rancangan yang telah disepakati imbasnya durasi menjadi lama dan terjadi kerugian,” jelas Aswin di Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Tak hanya itu di sisi lain, beberapa kantor cabang kata Aswin ada yang salah mengitung biaya pembangunan unit klien, bahkan ada yang melaporkan proyek yang anggarannya hanya Rp100 juta tapi dilaporkan ke kantor pusat sebesar Rp1 miliar.
“Di faktor-faktor itulah PT. Maswindo banyak mengalami kerugian,” jelas Aswin.
Berbagai permasalahan itu akhirnya berimbas pada beban keuangan PT
Baca juga: Sosok Heri Gunawan Perampok Bank di Lampung: Pecandu Narkoba Sekaligus Dikenal Sebagai Pengusaha
Maswindo Bumi Mas.
Diantaranya adalah ketika klien menagih pinalti keterlambatan pembangunan serta melakukan refund.
Sementara PT. Maswindo tidak mendapatkan benefit apapun karena Aswin selaku CEO enggan mengambil untung dalam masalah tersebut.
“Ketika ada masalah di bulan Mei 2022 secara pelan saya menekan pendapatan atau cash flow perusahaan dengan tidak mengambil job. Beberapa project yang dikerjakan hanya untuk mengamankan biaya operasional dan gaji karyawan, karena saya tidak ingin mengambil untuk dari kesulitan orang,” jelas Aswin.
Baca juga: Amanat dan Organda Minta PT AMNT Berdayakan Pengusaha Angkutan Lokal
Menghadapi beberapa masalah itu hingga awal 2023, pengusaha asal Surabaya ini telah
melakukan sejumlah langkah untuk memenuhi tuntutan kliennya berupa refund dan membayar pinalti atau denda dengan menjual aset pribadinya.
“Progress refund sudah berjalan hingga puluhan miliar bahkan hampir ratusan miliar. Sampai detik ini tidak ada klien yang ditipu oleh PT. Maswindo Bumi Mas bahkan kita berusaha semaksimal mungkin untuk tanggung jawab walaupun di luar batas kemampuan kita karena bisa dibilang ini pure musibah. Tapi semoga ke depan ini menjadi pelajaran buat kami agar dapat menjadi lebih baik,” tukas Aswin.
Aswin saat ini juga tengah dalam proses menjual salah satu asetnya untuk mendapat dana segar besar Rp.30 miliar.
“Saya memohon maaf kepada para klien PT. Maswindo Bumi Mas yang merasa dirugikan. Saya harap bersabar, sebagai owner Insya Allah akan tetap amanah dan bertanggungjawab untuk menyelesaikan seluruh permasalahan ini,” tambah Aswin yang sudah menjadi kontraktor di usia belia.
Tetap Amanah dan Bertanggungjawab Aswin menambahkan dirinya tidak akan tinggal diam dari persoalan yang terjadi antara klien dan perusahaannya. Selama ini ia mengaku telah berkecimpung di dunia konstruksi 8 tahun lamanya dan menjaga citra serta nama baik perusahaan, karena tak pernah ada niat curang.
Terbukti selama bergelut di dunia properti, ia tidak pernah dilaporkan menipu apalagi
membawa kabur dana kliennya.
"Perusahaan Maswindo sejak mulai dibangun total proyeknya telah mencapai 5.600 proyek di seluruh Indonesia. Sekitar 5.100 proyek alhamdulillah sudah selesai dan tidak ada masalah. Nah 500 proyek inilah yang sekarang bermasalah. Tapi jika diprosentasekan proyek bermasalah tidak lebih dari 5 persen total proyek yang telah dikerjakan Maswindo. Proyek bermasalah ini yang terbagi menjadi proyek berjalan serta proses refund,” ujar Aswin.
Tak hanya itu Aswin sejak awal mengaku punya niat baik untuk menyelesaikan persoalan
dengan klien.
Hal itu dapat dilihat dengan kepatuhan ia menghadapi gugatan klien maupun mantan kantor cabangnya di PN Surabaya dengan skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Gugatan itu pun telah selesai melalui perjanjian homologasi antara dirinya dan para klien. Dimana klien sepakat berdamai dengan Aswin.
"Alhamdulillah persoalan itu sudah diputuskan Pak Hakim Damanik melalui perjanjian antara para klien dengan PT. Maswindo (homologasi). Bahkan perjanjian homologasi kami adalah yang terbaik menurut hakim. Karena apa? Total tagihan kreditur Rp 30 miliar (terverifikasi).
Sementara jaminan yang saya berikan ke pengadilan atau pengurus likuidasi itu Rp 110 miliar karena aset saya senilai Rp 110 miliar," ujarnya.
Aswin melanjutkan, dirinya menjaminkan aset pribadinya senilai tersebut demi membayar
utang yang diajukan para kreditur dengan garansi selama 6 bulan dan masa pembayaran 1 tahun.
"Jadi Insya Allah ada garansi sehingga saya akan amanah dan tidak meninggalkan klien
maupun kantor cabang saya yang masih loyal serta bersih. Sebagai pimpinan Maswindo ini kewajiban saya meskipun bukan murni kesalahan saya. Tapi, saya akan bertanggungjawab. Hal itu bisa dilihat dari perjanjian homologasi saya. Coba ada gak pengusaha yang terkena PKPU,
utang total tagihannya jauh di bawah total aset yang dia berikan?" tegas Aswin.
Bahkan demi mengembalikan dana klien, CEO PT. Maswindo itu turut meyakinkan istrinya
untuk ikut memakai aset yang mereka hasilkan sebelum membentuk cabang-cabang PT.
Maswindo di berbagai daerah. Menurutnya ini merupakan bentuk tanggungjawab, sebagai
pimpinan dari perusahaan untuk tetap menghidupi ribuan karyawannya.
“Tidak mudah kan meyakinkan istri untuk mengambil harta bersama untuk menyelamatkan perusahaan. Itu sulit loh karena nggak semua istri mensupport kerugian perusahaan,” tegas Aswin.
Setelah masalah itu selesai, ke depannya Aswin berjanji akan menata kembali perusahaan yang didirikannya. Saat ini, pun PT. Maswindo tetap membuka jasa pelayanannya dengan sistem pembayaran langsung yang telah dibenahi.
“Ke depannya kita sedang urus perizinan untuk membuka perusahaan Maswindo di daerahdaerah. Misal kantor cabang Bandung akan punya rekening kantor sendiri dan kepala cabang akan bertanggung jawab penuh kepada perusahaan,” jelas Aswin.
Aswin mengharapkan PT. Maswindo dapat terus bertahan demi menjalankan tujuan awalnya yaitu membantu masyarakat dari kalangan manapun untuk memiliki rumah.
“Alhamdulillah meski kami sedang mengalami cobaan, tapi sampai detik ini Maswindo masih dipercaya klien serta berhasil menjadi andalan masyarakat untuk membangun rumahnya.
Terbukti dari 5.1000 klien Maswindo, mereka sangat puas dengan hasil karya kami,” tukas
Aswin.
Ia sejak awal ingin Maswindo menjadi perusahaan yang mencegah penipuan kepada
masyarakat dari oleh kontraktor nakal yang kerap menipu.
“Maswindo didirikan untuk membantu masyarakat utamanya mereka yang baru menikah
supaya terhindar dari penipuan-penipuan kontraktor,” tambah Aswin.
Saat ini operasional PT. Maswindo Bumi Mas pun telah kembali berjalan seperti semula.
Aswin mengaku sedang menyempurnakan sistem perusahaannya untuk mencegah kecurangan kembali terjadi di masa akan datang.
“Melalui Aplikasi Maswindoku yang kami sempurnakan, ini akan berfungsi sebagai sistem
manajemen konstruksi yang memudahkan klien maupun kantor pusat untuk mengecek setiap progress project di lapangan bahkan hingga melayani tramsaksi pembayaran.
Semua akan lebih tertata, bahkan ketika klien melakukan pelunasan akan mendapat nomor kontrak untuk mengecek laporan progress proyek di sistem digital ini,” ujar Aswin.
Aswin pun berterima kasih kepada masyarakat yang tetap mempercayai Maswindo sebagai kontraktor bangunan mereka.
Ia berjanji Maswindo akan tetap bertahan karena telah memiliki puluhan ribu pelanggan di seluruh Indonesia yang mengaku puas karena desain dan karya bangunan yang unik dan indah dari Maswindo.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang tetap diberikan klien kepada PT. Maswindo Bumi Mas baik kepada kantor pusat maupun kantor cabang.
Sebagai pemimpin perusahaan, saya dengan kerendahan hati ingin memohon dukungan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan kami lagi. Maswindo akan tetap berkomitmen melayani masyarakat Indonesia dengan sebaik-baiknya serta membuka lapangan kerja dan menunjang perekonomian daerah,” jelas Aswin yang mempertahankan 100 kantor cabangnya di beberapa daerah.