Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Uni Eropa (UE) telah menjatuhkan 10 putaran sanksi terhadap Rusia sejak Moskow menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu.
Dikutip dari Al Jazeera, UE mengatakan sanksinya dimaksudkan untuk memotong pendapatan Rusia dan memutus akses teknologi yang digunakan dalam perang.
Tetapi dampaknya “tidak akan cukup parah untuk membatasi kemampuan Rusia untuk berperang melawan Ukraina pada tahun 2023”, menurut catatan penelitian Parlemen Eropa.
Banyak perdagangan masih mengalir antara Uni Eropa dan Rusia, yang mengindikasikan UE enggan menerima pukulan ekonomi yang lebih keras, dan kekhawatiran tentang efek riak pada rantai pasokan global.
Baca juga: Uni Eropa Umumkan Paket Sanksi ke-10 terhadap Rusia atas Perang di Ukraina
Alih-alih mencari sanksi baru, UE sekarang ingin menindak pelanggaran yang sudah diberlakukan, dan para pejabat mengidentifikasi Uni Emirat Arab, Turki, Armenia, Georgia, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan sebagai rute pengelakan sanksi yang potensial.
Rusia adalah mitra dagang terbesar kelima UE dengan pertukaran barang mencapai 258 miliar euro atau sekitar 280 miliar dolar AS pada 2021, menurut eksekutif Komisi Eropa. Impor utama UE adalah bahan bakar, kayu, besi dan baja, serta pupuk.
Sejak invasi Moskow dimulai pada tahun lalu, nilai impor UE dari Rusia turun setengahnya menjadi sekitar 10 miliar euro atau 10,85 miliar dolar AS pada Desember lalu.
Secara total, UE mengimpor barang senilai 171 miliar euro atau 186 miliar dolar AS dari Rusia, mulai dari Maret 2022 hingga akhir Januari 2023, menurut data terbaru yang tersedia dari Eurostat, kantor statistik UE.
Perdagangan LNG
Uni Eropa menyetujui larangan impor batu bara dan minyak Rusia pada tahun lalu. Gas tidak termasuk ke dalam sanksi UE, tetapi Moskow memangkas pengiriman gasnya yang melalui pipa ke Eropa sejak invasi dimulai.
UE menerima sekitar 40 persen lebih sedikit gas Rusia pada tahun lalu dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir.
Namun, gas alam cair (LNG) sepertinya menjadi cerita lain. Pengiriman LNG Rusia ke Eropa meningkat sejak perang berlangsung, menjadi 22 miliar meter kubik pada tahun lalu, naik dari sekitar 16 miliar meter kubik pada 2021, menurut analisis UE.
Baca juga: Uni Eropa dan G7 Siapkan Sanksi untuk Batasi Perdagangan Berlian Rusia
Volume LNG lebih kecil dari pengiriman gas pipa Rusia, yang mencapai sekitar 165 miliar meter kubik per tahun sebelum perang meletus. Tetapi kenaikan tersebut menyebabkan beberapa negara meminta opsi hukum di bawah undang-undang UE untuk memblokir impor LNG.
Produk Industri Nuklir
Serupa dengan LNG, tidak ada sanksi yang dijatuhkan terhadap industri nuklir Rusia. Seandainya larangan ini dijalankan, Hongaria dan Bulgaria akan menjadi negara yang menentang saksi tersebut.
Perusahaan energi nuklir Rusia Rosatom diketahui akan memperluas pembangkit listrik Paks, yang terletak sejauh 5 kilometer dari kota Paks, Hongaria tengah.
Impor UE untuk produk industri nuklir Rusia mencapai hampir 750 juta euro pada 2022, menurut Eurostat.
Badan nuklir UE, Euratom, mengatakan Rusia menyediakan seperlima uranium yang digunakan oleh utilitas UE pada 2021, serta seperempat konversi dan sepertiga layanan pengayaan.
Baca juga: Lebih dari 1.000 Orang Tewas akibat Gempa Turki dan Suriah, Uni Eropa Kerahkan 10 Tim SAR
Kementerian energi Prancis membantah laporan Greenpeace, yang mengatakan Prancis telah meningkatkan impor uranium dari Rusia sejak invasi. Namun, Prancis mengatakan kontraknya dengan Rusia akan lebih mahal untuk dihentikan daripada dilanjutkan.
Pengiriman Produk Berlian
UE membeli berlian Rusia senilai 1,4 miliar euro atau sekitar 1,52 miliar dolar AS pada tahun lalu, menurut Eurostat, karena tidak melarang impor permata atau penambang yang dikendalikan Rusia, Alrosa.
Belgia, rumah bagi pusat perdagangan berlian terbesar di dunia yaitu Antwerpen, telah mengecewakan para petinggi blok itu dengan menentang Uni Eropa yang bertindak sendirian untuk melarang berlian Rusia.
Bahan Kimia dan Bahan Mentah
Impor pupuk Rusia oleh UE bernilai 2,6 miliar euro atau 2,82 miliar dolar AS pada tahun lalu, naik lebih dari 40 persen dari 2021 karena kenaikan harga mengalahkan penurunan volume, menurut Eurostat.
Potash dari Rusia dan sekutunya Belarus sangat dibatasi atau dilarang di UE. Tapi pupuk lain termasuk urea mengalir dengan bebas, kata Direktur Fertilizers Europe, Sean Mackle.
Baca juga: Gelombang Kebangkrutan Melanda Semua Sektor Bisnis di Uni Eropa
Sementara itu, ketidaksepakatan di antara 27 negara Uni Eropa tentang usulan pengecualian agar pupuk tetap masuk ke Afrika, telah memblokir lebih banyak sanksi terhadap Belarus yang telah membantu perang Rusia.
Di antara bahan baku yang tidak terkena sanksi adalah nikel, yang sebagian besar digunakan untuk produksi baja tahan karat. Uni Eropa mengimpor nikel senilai 2,1 miliar euro pada 2021, naik menjadi 3,2 miliar euro pada tahun lalu, menurut data Eurostat.
Hilangnya Nama-Nama Besar di Daftar Hitam UE
Alrosa dan Rosatom hilang dari daftar hitam UE, yang saat ini mencakup hampir 1.700 individu dan entitas yang dilarang dari blok tersebut.
Unit bisnis keuangan dari raksasa energi Rusia Gazprom yaitu Gazprombank dan produsen minyak terbesar kedua milik Rusia Lukoil juga hilang dari daftar tersebut.