Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan pengembang game Electronic Arts atau EA Sports mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6 persen atau sekitar 760 karyawan dari total karyawannya,
Pengumuman pemangkasan karyawan disampaikan langsung oleh CEO Electronic Arts Andrew Wilson, melalui memo internal.
Wilson mengatakan, strategi perampingan karyawan ini akan bisa mengurangi pembengkakan biaya operasional di tengah ancaman krisis global seperti dikutip dari Pcgamer.
Selama 2022 kemarin EA telah menghabiskan biaya sekitar 170 juta dolar AS hingga 200 juta dolar AS untuk menggaji 12.900 staf.
Lewat restrukturisasi ini, biaya usaha Electronic Arts diproyeksi dapat berkurang sekitar 170 juta hingga 200 juta dollar AS per tahun.
Sebelum mengalami kemunduran, game FIFA 23 besutan dari EA sempat merajai penjualan game terlaris di tahun 2022 pada musim Natal di Inggris .
Berdasarkan data yang dibagikan oleh perusahaan riset pasar GfK. Penjualan fisik game EA Sports FIFA 23 menunjukan peningkatan sebesar 67 persen. Lonjakan tersebut membuat God of War tergeser ke posisi ketiga dan game Call of Duty : Modern Warfare 2 berada di posisi kedua.
Namun memasuki awal tahun ini, penjualan video game AE seperti game sepakbola FIFA, The Sims, dan Battlefield cenderung datar. Sementara biaya pengeluaran untuk konten video game di seluruh platform turun sebesar 2 persen.
Jumlah itu berbanding terbalik dengan saingannya yakni warner Bros Discovery yang justru mengalami lonjakan penjualan pada video game Hogwarts Legacy, hingga menduduki puncak tangga penjualan pada bulan Februari.
Baca juga: Baru Seumur Jagung, Apex Legends Mobile Resmi Ditutup: EA Sports Ungkap Alasannya
Tekanan ini yang membuat AE terpaksa merampingkan sejumlah pekerja serta menunda perilisan game dari franchise Star Wars yang seharusnya meluncur pada 17 Maret 2023 kemarin.
Baca juga: Keserakahan FIFA Buat EA Sports Hentikan Kerja Sama setelah 29 Tahun, Game Pengganti Siap Meluncur
Wilson menjelaskan AE akan tetap memberikan kesempatan bagi karyawan berprestasi untuk berpindah ke proyek lain.Sementara karyawan yang gagal lolos akan diberikan pesangon dan tunjangan tambahan.