Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonomi AS Guncang Pasar Saham, Wall Street Berguguran Bursa Asia Melemah

Pergerakan pasar saham AS di bursa Wall Street selama 24 jam terakhir terkoreksi, anjlok ke level terendah imbas data ekonomi AS

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ekonomi AS Guncang Pasar Saham, Wall Street Berguguran Bursa Asia Melemah
AP News
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street dibuka di zona hijau, menguat tipis pada perdagangan Rabu (2/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pergerakan pasar saham AS di bursa Wall Street selama 24 jam terakhir terkoreksi, anjlok ke level terendah imbas data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang berkontraksi.

Mengutip data Reuters, Indeks S&P 500 melemah 1,11 persen ke level 5.909,03 selama perdagangan Rabu (8/1/2025).

Penurunan juga terjadi pada indeks Dow Jones Industrial Average yang turun 178,20 poin atau 0,42 persen menjadi 42.528,36. Disusul Nasdaq Composite, yang didominasi penurunan saham teknologi, anjlok tajam sebesar 1,89 persen ke 19.489,68.

Baca juga: Bursa Wall Street Hingga Saham Asia Rebound, Melesat Naik Jelang Liburan Akhir Tahun

Adapun kemerosotan ini terjadi setelah laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan pembukaan lapangan kerja meningkat pada November.

Namun di saat yang sama, aktivitas sektor jasa pada Desember juga mencatat percepatan, sementara harga input naik ke level tertinggi dalam hampir dua tahun terakhir. 

Hal ini lantas memicu kekhawatiran tentang inflasi yang masih tinggi, memperkecil peluang Federal Reserve untuk segera memangkas suku bunga. Bahkan pelaku pasar kini memproyeksikan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga hingga Juni 2025.

Berita Rekomendasi

Selain itu lonjakan aktivitas di sektor jasa juga membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak ke 4,699 persen, level tertinggi sejak April. akan tetapi menurut Mike Dickson, kepala riset di Horizon Investments kenaikan imbal hasil ini menambah tekanan pada pasar saham, terutama di sektor teknologi.  

"Hal tersebut berpotensi berdampak pada inflasi dan, sebagai hasilnya, imbal hasil meningkat. Itu jelas membebani saham,” kata Mike Dickson.

Bursa Asia Melemah

Lebih lanjut bursa Asia juga melaporkan pelemahan pergerakan, menyusul kemerosotan Wall Street akibat terseret koreksi saham teknologi.

Penurunan itu terjadi pada Indeks Nikkei 225 Jepang dibuka melemah 0,57 persen.  Disusul penurunan indeks Topix sebesar 0,45 persen. 

Kemudian Indeks S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan sedikit di bawah garis datar. Begitu juga indeks Hang Seng Hong Kong yang tidak banyak berubah dari posisi terakhir, yakni dari 19.447,58 menjadi 19.447. Sementara yang hijau hanya KOSPI dengan penguatan 0,79 persen.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas