Ditelepon Jokowi Berkali-kali
Zulhas mengatakan Presiden Jokowi sangat serius menangani persoalan harga pangan, barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Pak Jokowi itu harga naik sedikit itu concern sekali. Untuk rakyat kita ini, apalagi kebutuhan pokok, beliau itu radarnya langsung," ucap Zulkifli saat wawancara eksklusif di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Ia mengaku pernah ditelepon Presiden Jokowi sebanyak sembilan kali untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga.
Menurutnya, Presiden mengetahui detail harga-harga pangan yang naik seperti beras, cabai dan pangsa pasarnya.
"Bapak Presiden Jokowi ini kan detail kerjanya. Saya pernah ditelepon sehari sampai sembilan kali. Lebih dari minum obat tiga kali," imbuhnya.
Baca juga: Anggota DPR Desak Pemerintah Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadan
Zulhas mengatakan inti dari percakapan dengan Presiden Jokowi agar menteri cek ke lapangan penyebab kenaikan harga tersebut.
“Makanya saya harus kerja lebih keras kalau ndak apa tidak malu saya Presiden lebih tahu harga cabai dari pada Menteri Perdagangan. Malunya itu lho, nah jadi harus kerja keras,” kata dia.
Bagi Zulkifli pekerjaan sebagai Menteri Perdagangan bukan cita-cita, namun tugas negara harus tetap dijalani secara profesional.
“Saya nggak pernah punya cita-cita jadi Mendag. Apalagi saya kan sudah Ketua Umum Partai banyak kerjaan kan begitu. Oleh karenanya waktu itu saya mengusulkan kader-kader yang lain kalau diperlukan,” ucap Zulhas.
“Tapi ya nggak tahu Pak Presiden minta saya, tugas ya saya siap saja,” tukasnya.
Jaga Stok dan Harga Pangan
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo mengatakan salah satu upaya dalam menjaga stok dan harga di pasar seiring memasuki Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Ramadan dan lebaran dengan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau operasi pasar kebutuhan pokok.
Kegiatan tersebut akan difasilitasi oleh Badan Pangan Nasional melalui Dinas Urusan Pangan di sejumlah daerah.