News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2023

Bikin Barang Numpuk di Pelabuhan, GINSI Keberatan Larangan Truk Sumbu Tiga Beroperasi Selama Lebaran

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengusaha importir yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) keberatan terhadap larangan truk sumbu tiga beroperasi selama Lebaran 2023. GINSI beralasan, larangan truk sumbu tiga beroperasi selama Lebaran bisa menyebabkan banyak barang importir tertahan di pelabuhan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengusaha importir yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) keberatan terhadap larangan truk sumbu tiga beroperasi selama Lebaran 2023.

GINSI beralasan, larangan truk sumbu tiga beroperasi selama Lebaran bisa menyebabkan banyak barang importir tertahan di pelabuhan. Jika hal itu terjadi bisa mengakibatkan pembengkakan biaya yang nilainya tidak kecil.

“Biayanya terlalu tinggi bagi kami para penerima barang jika nanti terjadi penumpukan barang di pelabuhan dan terpaksa barang-barang kami itu harus tertahan dulu di pelabuhan,” ujar Kabid Kepelabuhanan dan Kepabeanan Ginsi Jawa Timur, Hengky Kurniawan, dalam keterangan resminya, Selasa (11/4/2023).

Apalagi menurutnya surat keputusan bersama (SKB) terkait pelarangan tersebut keluarnya terlalu mepet dengan waktu penerapannya nanti.

Dia menuturkan peraturan itu baru terbit pada tanggal 5 April 2023 dan harus diberlakukan pada tanggal 17 April 2023 jam 16.00 WIB.

Sementara kemungkinan besar banyak kapal yang bersandar di pelabuhan, khususnya di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak dan kegiatan bongkar masih akan berlangsung pada 17-18 April.

Jika barang-barang tersebut tidak langsung diangkut, kata Henky, jelas akan terjadi penumpukan barang di pelabuhan.

Sementara untuk menghindari penumpukan barang di pelabuhan ada dwelling time atau waktu mulai kontainer dibongkar dan diangkut (unloading) dari kapal sampai petikemas meninggalkan terminal pelabuhan melalui pintu utama selama 3 hari.

Baca juga: Pengusaha Bus Keluhkan Aturan One Way di Periode Arus Mudik: Bikin Armada Telat Tiba

Lewat dari tiga hari, selanjutnya, secara otomatis barang-barang itu akan ditarik ke Pemindahan Lokasi Penumpukan atau PLP lini dua.

“Jika itu terjadi, kepada kita para penerima barang atau importir ini sudah terkena biaya pelayanan storage atau pelayanan penumpukan dan lift on-lift off atau Lo-Lo peti kemas internasional yang nilainya cukup besar,” jelasnya.

Sebagai informasi, PT Pelabuhan Indonesia II/ IPC Tanjung Priok menetapkan tarif dasar untuk storage sebesar Rp 42.500/boks per hari untuk peti kemas 20 kaki.

Baca juga: Pengusaha Bus Menolak Pembatasan Pembelian Solar Subsidi Maksimal 200 Liter Per Hari

Sedangkan untuk peti kemas 40 kaki sebesar Rp 85.000/boks. Untuk tarif Lo-Lo peti kemas berukuran 20 kaki senilai Rp 285.500/boks dan Lo-Lo untuk peti kemas 40 kaki sebesar Rp 428.250/boks.

Dia juga mengatakan lamanya waktu pelarangan tersebut juga akan sangat merugikan para importir karena bisa terkena biaya demurrage karena keterlambatan untuk mengembalikan peti kemas yang kosong ke pelabuhan.

Menurutnya, shipping line atau perusahaan penyedia layanan pengiriman barang hanya memberikan container free time demurrage sekitar 14 hari.

Baca juga: Jasa Marga Siapkan Sistem Contraflow dan One Way di Periode Arus Mudik Lebaran 2023

Seperti diketahui, pada momen lebaran 2023 ini pemerintah melakukan pelarangan beroperasi truk 3 sumbu baik di jalan tol maupun non tol dari tanggal 17 April hingga 2 Mei 2023.

Banyaknya tambahan pengeluaran yang akan dikeluarkan akibat pelarangan truk 3 sumbu pada saat lebaran nanti, menurut Henky, bisa membuat para importir tidak bisa bersaing lagi di pasaran.

Sebelumnya, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) juga keberatan dengan diterapkannya pembatasan angkutan logistik pada saat momen lebaran.

“Kita keberatan karena adanya pembatasan terhadap angkutan logistik pada saat momen lebaran nanti,” ujar Ketua DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim.

Dia mengatakan logistik itu bukan hanya sekedar ekspor impor semata tapi juga termasuk pergerakan barang di dalam negeri juga.

Terkait barang-barang ekspor impor, dia juga memperingatkan agar dalam kebijakan yang akan dibuat pemerintah terkait lebaran itu tidak mengganggu pengiriman barang ke luar negeri dan pengangkutan barang-barang dari luar negeri ke penerimanya.

Begitu juga terhadap para pengusaha, menurutnya, pemerintah juga harus memberikan ruang bagi mereka agar kebijakan tersebut tidak mengganggu operasional di pabrik-pabrik mereka.

“Jadi, pada dasarnya kami sangat mendukung peraturan tersebut jika tidak mengganggu devisa dan menghambat pengusaha,” pungkasnya.

123 Juta Orang Akan Mudik di Idul Fitri Ini

Sebanyak 123 juta orang diperkirakan akan mudik merayakan Lebaran di kampung halaman pada Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah ini.

Mengantisipasi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kepala daerah di tiga provinsi yang akan menjadi tujuan utama pemudik, yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur agar mengantisipasi.

"Jawa Tengah ini Pak Gub, Jawa Timur Bu Gubernur, dan Jawa Barat Pak Gubernur, semuanya memang harus bersiap menjelang mudik karena kurang lebih 123 juta masyarakat kita akan bersama-sama mudik," kata Jokowi di Pasar Cepogo, Boyolali, Senin (10/4/2023).

Jokowi mengatakan ada penambahan sekitar 37 juta orang pemudik tahun ini dibanding Mudik Lebaran tahun lalu. Pada tahun lalu, total jumlah pemudik sekitar 86 juta orang.

Sementara tahun ini jumlah pemudik diperkirakan mencapai 123 juta orang. Jokowi menegaskan, angka 123 juta harus diantisipasi oleh pihak-pihak terkait. Apalagi, ini jumlah masyarakat yang akan mudik tahun ini melonjak cukup tajam dari 2022.

Kegiatan pengecekan kondisi kesiapan armada bus oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat melakukan ramp check bus menjelang arus mudik Lebaran di Terminal Cicaheum, Bandung, Kamis (14/4/2022). 

Jokowi meminta kepala daerah mengantisipasi gelombang pemudik. Jokowi juga sudah memerintahkan Kapolri dan sejumlah menteri untuk mengawal pergerakan pemudik.

"Hati-hati. Angka ini hati-hati. Saya sudah memperingatkan Menteri Perhubungan, Kapolri, Menteri BUMN yang menyangkut transportasi laut. Para gubernur, para bupati, dan wali kota betul-betul menyiapkan diri karena melompat dari 86 juta ke 123-124 juta," tegasnya.

Jokowi juga mengatakan, jalan tol yang dipersiapkan untuk arus mudik sudah selesai. Sehingga diharapkan dapat mengurai kemacetan selama arus mudik.

"Jalan tol yang konstruksinya sudah selesai ini menjelang Lebaran akan dibuka untuk bisa dimanfaatkan dalam rangka mengurangi kemacetan. Setelah nanti Lebaran, baru dicek lagi. Siap dioperasionalkan secara lengkap," pungkasnya.

Terkait lonjakan arus mudik ini, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menyiapkan lebih dari 9.000 toilet portabel untuk menunjang fasilitas umum selama periode mudik Lebaran tahun 2023. Ribuan toilet portabel ini akan disebar di seluruh rest area yang ada di jalan tol.

Sekretaris BPJT Triono Junoasmono mengatakan, upaya menambah toilet kabin ini merupakan cerminan dari pengalaman arus mudik pada tahun-tahun sebelumnya.

Jika pada tahun sebelumnya total toilet portabel yang disediakan BPJT sebesar 6.175 unit, maka periode Lebaran kali ini akan ditambahkan 2.833 unit. Sehingga total 9.008 unit toilet portabel.

"Jadi pengalaman kita di tahun sebelumnya, kami akan terus meneruskan adanya penambahan mobile toilet, ini sangat penting," kata Triono dalam diskusi daring FMB9 'Mudik Aman Berkesan', Senin (10/4). "Jadi mobile toilet ini kalau yang lalu ada 6.175 toilet, kami tambahkan 2.833 sehingga hampir 9.000 toilet yang tersebar di seluruh rest area," jelas dia.

Nantinya akan ada penambahan 50-100 unit toilet portabel pada setiap kawasan rest area di jalan tol. Selain pada rest area jalan tol, Triono menyebut toilet portabel ini juga akan ditempatkan pada kawasan di ruas jalan nasional.

"Jadi seluruh rest area kami akan tambahkan antara 50-100 ekstra dari mobile toilet, dan juga di jalan nasional," ungkap Triono.

Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri, Brigjen Pol Ery Nursatari menyatakan selama momen mudik Lebaran 2023, kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) akan tetap diberlakukan.

Polri menegaskan tak ada toleransi tilang bagi pelanggaran dan pengemudi yang tidak tertib, sekalipun pada saat momen mudik. "E-TLE tetap berlaku. Karena kita memberi pelajaran ke masyarakat tidak ada toleransi untuk ini," kata Ery.

Ery menyebut Korlantas Polri akan memperketat penerapan sistem ETLE saat pekan mudik Lebaran. Upaya ini diharapkan bisa menyadarkan masyarakat bahwa mudik harus tetap taat aturan.

Ery mengingatkan kepada para pengguna jalan seperti pengendara motor bonceng tiga, penumpang mobil yang melebihi kapasitas tampung, akan otomatis terdeteksi oleh ETLE.

"Jadi ini justri kita perketat supaya mereka juga sadar bahwa pada saat kita sibuk-sibuknya mudik ya jangan sampai melanggar. Jadi ETLE tetap hidup," kata dia.

"Hati-hati para pengguna jalan, boncengan bertiga, lebih penumpang, segala macam nanti akan dibidik dengan ETLE, bukan nakut-nakutin tapi itu sistem yang sudah jalan," ujarnya.(tribun network/fik/dng/dod)

Laporan reporter: Dina Mirayanti Hutauruk/Taufik Ismail/Danang Triatmojo | Sumber: Tribunnews dan Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini