Dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO News Corp Robert Thomson mengatakan PHK tersebut dilakukan untuk menciptakan platform yang kuat di tengah ketidakpastian makroekonomi global, inflasi, hingga suku bunga yang tinggi.
Tak hanya mengumumkan PHK, perusahaan juga melaporkan pendapatan triwulanan yang mengalami penurunan sebesar 7 persen menjadi 2,52 miliar dolar AS dari periode tahun sebelumnya.
4. National Public Radio Pangkas 10 Persen Staf
Stasiun Radio ternama di Amerika Serikat, National Public Radio (NPR) mengumumkan PHK terhadap 10 persen stafnya, setelah memproyeksikan kekurangan anggaran sebesar 30 juta dolar AS.
NPR memberhentikan karyawannya karena perlambatan di pasar periklanan terus mengirim gelombang kejutan ke seluruh industri.
NPR merupakan rumah bagi program berita populer "Morning Edition" dan “All Things Considered", dan berdiri pada 26 Februari 1970 di Washington, D.C., Amerika Serikat.
Baca juga: Perusahaan Akuntan Deloitte PHK 1.200 Karyawan
5. CNET PHK 10 Persen Karyawan
Kantor berita teknologi asal Amerika CNET dilaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap selusin karyawan atau sekitar 10 persen dari total staff pada pekan ini.
Informasi tersebut diketahui publik setelah Red Ventures, perusahaan yang mengakuisisi publikasi CNET mengirimkan surat pemberitahuan yang dikirimkan melalui email internal pada sejumlah karyawan.
Menurut informasi dari seorang sumber yang tak disebut identitasnya, PHK tersebut dilakukan setelah CNET diam-diam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memproduksi konten artikel.
Munculnya isu ini juga didorong dengan adanya perubahan jabatan, dimana CNET pada Januari silam secara tak terduga mengangkat Adam Auriemma, sebagai wakil presiden senior strategi konten AI.
6. Buzzfeed Pangkas 180 Karyawan
Pekan lalu, perusahaan yang bergerak di bidang media digital, Buzzfeed mengumumkan pemangkasan terhadap 15 persen staf atau sekitar 180 karyawan.
“PHK akan memengaruhi bisnis, konten, administrasi, dan tim teknologi BuzzFeed,” kata Jonah Peretti, CEO Buzzfeed dalam sebuah pernyataan, Kamis (20/4/2023).