Kedua, lanjut Ma'ruf pada bidang jasa keuangan syariah, data Bank Indonesia menunjukkan pangsa pasar perbankan syariah pada triwulan IV-2022 berada di kisaran 7,93 persen, ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang di bawah kisaran 5%.

Tren kinerja perbankan syariah di Provinsi Bengkulu, kata dia, beberapa tahun terakhir juga cenderung meningkat.

"Saya minta KDEKS Bengkulu terus menggali potensi daerah di sektor ini, seraya terus mendorong kemudahan akses masyarakat terhadap produk-produk perbankan syariah," kata dia.

Selain itu, kata dia, pemanfaatan alternatif pembiayaan syariah untuk pembangunan di provinsi Bengkulu, seperti penerbitan Sukuk Daerah, maupun Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Syariah perlu didorong.

KDEKS Bengkulu, kata dia, juga dapat mendorong pengembangan digitalisasi Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah, serta Institusi Keuangan Mikro Syariah berbasis masjid, pesantren, dan lainnya.

"Selanjutnya, KDEKS dapat memberikan perhatian khusus pada setidaknya 3 ribu masjid dan puluhan pondok pesantren yang telah terdaftar di Provinsi Bengkulu. Potensi ini agar dioptimalkan sebagai kekuatan pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Ma'ruf.

"Saya mendengar ada ponpes yang sudah berhasil mengembangkan wisata religi dan budidaya lebah madu. Ini contoh bagus yang harus ditularkan ke ponpes-ponpes lain, baik di dalam maupun luar wilayah Bengkulu," sambung dia.

Ketiga, dalam hal pengembangan dana sosial syariah, pemanfaatan potensi zakat dan wakaf, kata Ma'ruf, agar diarahkan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan usaha mikro kecil.

Selain itu, lanjut dia, pengelolaan wakaf dapat didorong ke arah program wakaf uang dan wakaf produktif.

Secara khusus, ia juga ucapkan selamat kepada Gubernur Provinsi Bengkulu, sebagai gubernur pendukung utama pengelolaan zakat dalam BAZNAS Award 2023.

Terakhir, kata Ma'ruf, KDEKS Bengkulu agar terus bersinergi untuk mendorong kegiatan bisnis kewirausahaan syariah.

Contohnya, lanjut dia, pengembangan Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS), baik di area wisata maupun pusat perbelanjaan di Bengkulu.

Baca juga: Perkuat Ekonomi Syariah, Erick Thohir Berupaya Tekan Kesenjangan

Kegiatan bisnis syariah, menurutnya juga perlu didukung dengan pengembangan Halal Export Center untuk pendampingan UKM Eksportir Produk Halal, termasuk penyediaan Rumah Produksi Bersama.

"Selain itu semua, saya tekankan kembali pentingnya penguatan literasi ekonomi dan keuangan syariah dengan menggerakkan semua lini, termasuk untuk mendukung terciptanya ekosistem dan infrastruktur syariah yang berkelanjutan," kata dia.

"Saya berharap KDEKS Bengkulu dapat mendorong implementasi diversifikasi kurikulum Ekonomi Syariah di sekolah-sekolah, memperluas kampanye brand ekonomi syariah, menerbitkan pedoman bagi penceramah, ustaz, dan kiai sebagai pengenalan ekonomi dan keuangan syariah dalam ceramah-ceramahnya maupun dalam khotbah-khotbahnya," sambung dia.