News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaca Kokpit Retak, Pesawat Batik Air Terlambat Terbang

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pesawat Batik Air

TRIBUNNEWS.COM -- Batik Air mengakui salah satu penerbangannya mengalami keterlambatan, hal ini akibat kaca kokpit pesawat retak.

Penerbangan dengan rute Bandara Sultan Babullah Ternate ke Bandara Soekarno–Hatta Jakarta pada Minggu (7/5/2023).

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, pesawat Boeing 737-800NG ber nomor ID-6141 dengan registrasi PK-LBK ini dijadwalkan mengudara dari Bandara Sultan Babullah pukul 09.00 WIT.

Baca juga: AC Pesawat Bermasalah di Penerbangan Kuala Lumpur ke Jakarta, Ini Penjelasan Batik Air 

Namun karena ada masalah tersebut akhirnya penerbangan mengalami keterlambatan.

Danang menyebutkan, selama proses pemeriksaan pra-keberangkatan rutin atau pre-flight check, teknisi dan pilot dengan teliti menemukan adanya indikasi keretakan pada kaca kokpit bagian luar sebelah kiri.

"Mengingat pentingnya menjaga keamanan penerbangan, indikasi keretakan tersebut harus segera ditangani," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/5/2023).

Setelah menemukan adanya indikasi keretakan, teknisi dan pilot Batik Air segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mengatasi kendala tersebut.

Lantaran pengerjaan perbaikan membutuhkan waktu ekstra, Batik Air memutuskan untuk mendatangkan pesawat pengganti dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, yaitu Airbus 320-200 registrasi PK-LUH.

Pesawat pengganti itu tiba di Bandara Sultan Babullah pukul 13.50 WIT. Dengan pesawat pengganti itu, Batik Air menerbangkan kembali penerbangan nomor ID-6141 pada pukul 16.08 WIT dari Bandara Sultan Babullah dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 17.27 WIB.

Oleh karena itu, Danang bilang, pihaknya menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh penumpang yang terdampak oleh keterlambatan keberangkatan penerbangan rute Ternate-Jakarta pada Minggu kemarin.

Dia mengungkapkan, Batik Air telahmelakukan upaya maksimal dengan mengatur ulang jadwal para penumpang.

Baca juga: Profil Batik Air, Maskapai yang Disorot setelah Insiden Koper Nyasar Milik Kaesang

Tim layanan pelanggan Batik Air di Ternate juga telah menghubungi langsung penumpang di bandara yang terganggu perjalanannya dengan menyampaikan informasi lebih lanjut sesuai perkembangan terbaru termasuk mengenai penjadwalan ulang keberangkatan.

"Batik Air sangat memahami atas ketidaknyaman yang terjadi dari keterlambatan ini bagi penumpang. Oleh karena itu, Batik Air memberikan kompensasi (delay management) menurut ketentuan atau aturan yang berlaku kepada penumpang," tuturnya.

Pada Kamis (20/4/2023) lalu pesawat Batik Air penerbangan ID-6842 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) tujuan Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO) ada suara bising dan keluar asap.

Danang Mandala Prihantoro mengatakan, asap yang keluar di dalam pesawat itu merupakan Air Conditioning System.

"Aliran udara yang menyerupai asap kabut putih terlihat di dalam kabin pesawat terutama pada Airbus 320 adalah hasil dari sistem ventilasi 'air conditioning system'," kata Danang dalam keterangannya, Jumat (21/4/2023).

Terkait suara ledakan, Danang menampik bukan ledakan, dia mengaku itu adalah suara Ground Turbine Compressor (GTC).

"Suara bising dan keras yang terdengar dari GTC (Ground Turbine Compressor) pada pesawat terutama ketika berada di dekat mesin pesawat, atau di sekitar area penumpang karena adanya proses penghisapan dan proses peningkatan tekanan udara yang dilakukan oleh GTC," ungkapnya

Danang menambahkan, penerbangan yang akan membawa enam awak pesawat dan 134 tamu itu terpaksa mengalami keterlambatan.

Untuk itu, Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan keberangkatan penerbangan ID-6842 yang dijadwalkan mengudara pukul 19.00 WIB dengan pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUZ.

"Pemberangkatan mengalami keterlambatan kurang lebih selama 120 menit karena adanya pengantian pesawat yang digunakan menjadi pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LAZ," tutur dia

"Keputusan dimaksud dilakukan guna menjamin keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan," sambungnya. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini