Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA – Perang antara Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan selama setahun terakhir membuat perusahaan minyak kondang Eropa, PKN Orlen, bangkrut dan merugi 27 dolar AS per hari.
PKN Orlen yang berbasis di Polandia bangkrut setelah pemerintah Warsawa menyetujui aturan embargo yang diterapkan UE untuk tidak mengimpor produk minyak mentah dan turunanya dari pasar Rusia, kecuali dari jalur Druzhba.
Langkah ini awalnya dimaksudkan untuk menghukum ekonomi Rusia, sehingga angkatan militerMoskow dapat mundur dari Ukraina akibat kehabisan dana perang.
Sayangnya pasca kebijakan tersebut dirilis, perusahaan minyak PKN Orlen mengalami tekanan akibat harus membeli pasokan minyak global yang dijual lebih mahal dari harga minyak Rusia, dimana satu barel minyak di jual di kisaran harga 30 dolar AS.
Kondisi ini yang kemudian membuat pengeluaran Polandia membengkak, hingga inflasi di negara ini melonjak 10 persen akibat harus mengimpor minyak mentah dengan harga yang jauh lebih mahal dari harga sebelumnya.
"Saya tidak akan menyebutnya kerugian. Itu sebagai konsekuensi dari tidak mendukung Rusia," ujar CEO Polandia Orlen, Daniel Obajtek, dikutip Financial Times.
Sebelum kerugian Polandi membengkak, PKN Orlen sempat melanjutkan pembelian minyak melalui jalur Druzhba yang menghubungkan jantung Rusia dengan Ukraina, Belarusia, Polandia, Hongaria, Slovakia, Republik Ceko, Austria, dan Jerman.
Baca juga: Kebakaran Depot Minyak Rusia di Krasnodar, Diduga akibat Serangan Drone
Namun cara tersebut belum cukup mampu menekan kerugian PKN Orlen, karena biaya pengiriman melalui jalur darat lebih mahal ketimbang jalur bawah laut yang biasa digunakan Polandia untuk mengimpor minyak.
CEO Obajtek mengungkap, rencananya untuk memutus ketergantungan Polandia dengan Rusia, PKN Orlen dalam waktu dekat akan menjajaki kerjasama produksi minyak mentah dengan pemerintah Ceko.
Baca juga: Jelang Hari Kemenangan, Rusia Luncurkan Serangan Massal ke Ukraina
Apabila rencana tersebut berhasil direalisasikan, hasil produksi minyak Polandia–Ceko akan segera dijajakan ke pasar Jerman sebagai alternatif diversifikasi, mengingat Jerman sendiri saat ini tengah mempercepat upaya untuk memutus ketergantungan minyak mentah Rusia.
Baca juga: Rusia Serang Tentara Bayaran Ukraina di Kharkiv dan Luncurkan Rudal di Sejumlah Kota
“Penggantian total minyak Rusia membutuhkan peningkatan logistik pasokan minyak, yang sedang kami kerjakan dengan pemerintah Ceko, selanjutnya pasokan tersebut akan kami didistribusikan ke 600 stasiun kilang minyak Jerman, sesuai rencana awal, ” jelas Obajtek.