News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yuan Geser Dominasi Dolar AS, Rusia hingga Iran Mulai Lirik Mata Uang China Sebagai Alat Transaksi

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi uang dolar AS

Tekanan tersebut kian diperparah dengan sanksi larangan bank Rusia untuk mengakses SWIFT, layanan perpesanan yang memungkinkan bank di seluruh dunia berkomunikasi tentang transaksi lintas batas.

Alasan ini yang kemudian membuat Rusia mulai meninggalkan dolar dan beralih yuan yang dianggap sebagai mata uang yang ramah. Per 10 April 2023, bank sentral Rusia mencatat negaranya telah membeli mata uang China senilai 41,9 miliar rubel.

Di pasar valuta asing Rusia, perdagangan rubel-yuan bahkan telah menyumbang 39 persen dari total volume perdagangan, bahkan melampaui pangsa dolar rubel yang hanya menduduki 34 persen.

2. Brasil

Negara satu ini menjadi yang paling vokal mendukung penggunaan mata uang yuan dalam perdagangan internasional.

Bahkan di akhir tahun 2022 lalu, dominasi yuan telah melampaui euro dan dolar dalam cadangan devisa Brasil.

Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Brasil (Apex Brasil) mengatakan lonjakan dominasi yuan terjadi setelah China menjadi mitra dagang terbesar Brasil. Terhitung lebih dari seperlima dari semua impor Brasil berasal dari negeri tirai bambu China.

3. Bangladesh

Dominasi yuan di Bangladesh menguat, usai negara ini melangsungkan kontrak kerjasama pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan Rusia pada April kemarin.

Dengan membayarkan yuan senilai 318 juta USD, nantinya Rusia akan membangun pembangkit listrik terbesar di Bangladesh yang diklaim dapat menghasilkan listrik sebesar 2.400 megawatt.

"Karena sanksi terhadap bank Rusia, kami tidak dapat memproses pembayaran dalam dolar AS. Rusia meminta kami untuk menyelesaikan pembayaran dalam mata uang mereka, rubel, tetapi itu tidak memungkinkan. Jadi kami berdua memilih yuan," Uttam Kumar Karmaker, sekretaris Divisi Hubungan Ekonomi (ERD) kementerian keuangan Bangladesh.

4. Argentina

Mengikuti jejak yang lainnya, Argentina kini mulai menggunakan mata uang China, yuan untuk transaksi impor dari Negeri Tirai Bambu itu.

Menteri Ekonomi Argentina Sergio Massa menyatakan, langkah ini dilakukan untuk menekan cadangan dolar negara yang belakangan semakin menipis akibat penurunan tajam pada hasil ekspor pertanian.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini