News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Target Indonesia 2045: Pendapatan per Kapita Rp451 Juta hingga Kemiskinan Nol Persen

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Pemerintah menargetkan kemiskinan harus menuju nol persen dan ketimpangan harus berkurang pada 2045.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan, ada lima sasaran visi Indonesia Emas 2045.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, sasaran pertama, yakni pendapatan per kapita mencapai 30.300 dolar Amerika Serikat (AS) per tahun serta kontribusi produk domestik bruto (PDB) maritim 17,5 persen dan PDB industri 28 persen.

Mengacu dolar AS di level Rp 14.900, maka sasaran pendapatan per kapita adalah sekira Rp 451 juta per tahun pada 2045.

Baca juga: Wujudkan Indonesia Emas, Dana Rp1,9 Triliun Digelontorkan Sejak 2015 untuk Pengentasan Stunting

"Yang pertama adalah ingin mencapai negara dengan pendapatan per kapita setara dengan negara maju. Kedua, kemiskinan harus menuju nol persen dan ketimpangan harus berkurang," dalam forum Konsultasi Publik dalam Rangka Penyusunan RPJPN 2025-2045, Jumat (19/5/2023).

Diketahui, tingkat kemiskinan ditargetkan 0,5 persen hingga 0,8 persen, rasio gini 0,290 hingga 0,320, dan kontribusi kawasan timur Indonesia (KTI) terhadap PDB 26 persen.

Selanjutnya, visi ketiga, yakni Indonesia harus menjadi pemimpin dan memiliki pengaruh kuat di dunia internasional dengan Global Power Index masuk 15 besar.

Keempat, daya saing sumber daya manusia harus meningkat dengan kualitas yang setara dengan negara maju dengan Human Capital Index di level 0,73.

Amalia menambahkan, visi yang kelima untuk menuju Indonesia Emas 2045 adalah dengan penurunan net zero emission (NZE) hingga 81,96 persen.

"Kelima, intensitas emisi gas rumah kaca harus menuju kepada net zero emission," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini