Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah mengalami kenaikan sejak Lebaran 2023 lalu.
Menurut salah seorang pedagang bernama Jaka, harga tersebut mengalami kenaikan secara perlahan, hingga sekarang menyentuh Rp 33 ribu per kilogram (kg).
"Ini sudah naik dari Lebaran kemarin. Naiknya pelan-pelan. Dari mulai Rp 29 ribu, Rp 30 ribu, Rp 31 ribu, Rp 32 ribu, sampai sekarang Rp 33 ribu," katanya ketika ditemui Tribunnews di lokasi, Sabtu (20/5/2023).
Baca juga: Harga Telur Membumbung Tinggi, di Luar Jawa Tembus Rp 40.000 per Kg
Jaka menyebut harga yang sekarang diperjualbelikan sudah kelewat mahal.
"Telur itu kalau harganya sudah di atas Rp 30 ribu, sudah tingggi sekali. Segitu harganya mahal," ujarnya.
Jaka mengaku tak bisa berbuat banyak mengenai kenaikan harga ini karena sebagai pedagang, ia hanya bisa mengikuti harga yang saat ini berlaku.
"Saya mengikuti saja. Kalau ditanya sih pengennya stabil," ujarnya.
Tak hanya Jaka, ada Arief, pedagang telur lainnya yang mengaku tak bisa berbuat banyak karena hanya bisa mengikuti alur di pasar.
"Kalau saya mengikuti alurnya saja. Semoga sih stabil ya. Enggak naik-naik lagi," ujarnya.
Baca juga: Telur Ayam di Jabodetabek Melonjak Rp 32.350, Berikut Update Harga Pangan Per 19 Mei 2023
Harga di Pasaran Naik
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyayangkan harga telur di pasaran yang terus naik.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, tidak ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga telur yang naik ini.
Baca juga: Stabilisasi Harga, Bapanas Salurkan Bantuan Telur dan Ayam Tembus 995 Ribu Paket
"Tidak terdapat upaya melakukan penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik," katanya dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Kamis (18/5/2023).