News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Bahlil Prediksi China Bakal Balik Jadi 'Top Two' Investor di Indonesia

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Smelter Nikel Sulewesi Mining Investement (SMI) yang baru di resmikan oleh Presiden Jokowi di Morowali, Sulewesi Tenggara

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut China akan kembali menduduki posisi kedua dalam peringkat negara dengan investasi terbesar di Indonesia.

Diketahui, pada kuartal pertama 2023, posisi China turun menjadi ketiga setelah disalip oleh Hong Kong. Pada 2022, China menempati posisi kedua.

"Kuartal pertama di 2023 realisasi investasi China itu nomor tiga. Kemungkinan besar, feeling saya dari data yang ada, China akan memasuki di urutan kedua," kata Bahlil ketika ditemui di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Masyarakat Kerap Jadi Korban Investasi Bodong, OJK Sebut Akibat Rendahnya Literasi Keuangan

Ia menyebut hilirisasi sebagai sektor yang paling banyak digarap oleh China dalam kegiatan investasinya di Indonesia.

Salah satu yang termasuk dalam sektor hilirisasi, kata Bahlil, adalah ekosistem baterai dari mobil listrik.

"Mobil listrik kan ekosistemnya baterai. Itu bagian dari hilirisasi. Jadi, kalau baterai mobil dari mining, smelter, sel baterai, battery pack, sampai mobilnya itu bagian dari mobil listrik," ujarnya.

Sebagai informasi, lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia, per kuartal pertama 2023, dipimpin oleh Singapura.

Kemudian, diikuti oleh Hong Kong, China, Jepang, dan Amerika Serikat.

Adapun untuk nilai investasi yang ditargetkan Presiden Jokowi kepada Bahlil pada tahun ini adalah sebesar Rp1.400 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini