Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan teknologi Meta Platforms Inc tengah menjajaki rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 10.000 karyawan, Rabu (24/5/2023).
Desas – desus ini mencuat ke publik setelah sebuah memo internal milik Meta beredar luas di sosial media. Dalam memo tersebut dituliskan bahwa Meta menghimbau para manajer untuk segera bersiap mengatur ulang tim usai perusahaan mengumumkan PHK.
“Gelombang ketiga akan terjadi minggu depan. Itu mempengaruhi semua orang di tim bisnis, termasuk di organisasi saya,” jelas isi memo Presiden urusan global Meta, Nick Clegg.
Baca juga: Menkeu Janet Yellen Ungkap Dampak Gagal Bayar Utang Amerika, Resesi Hingga PHK Jumlah Besar
Senada dengan memo Nick Clegg, seorang pejabat eksekutif yang berbicara dalam rapat umum perusahaan juga sempat membocorkan rencana PHK Meta yang diselenggarakan pekan ini dengan menghilangkan peran non-engineering seperti desain konten dan riset pengalaman pengguna.
Kendati pemecatan sudah kali ketiga yang dilakukan Meta, namun Clegg menyatakan apabila PHK di bulan ini merupakan putaran terakhir yang digelar CEO Meta Mark Zuckerberg selama tahun efisiensi.
Setelah November 2022 Meta memecat 11 ribu karyawan, sementara di bulan Maret dan April 2023, perusahaan memberhentikan 10 ribu dan 4.000 karyawan.
“Ini PHK putaran terakhir yang dilakukan Meta selama 2023 atau yang dikenal dengan tahun efisiensi,” ujar Clegg.
Imbas PHK besar – besaran yang dilakukan Meta, kini puluhan ribu karyawan dari Facebook, WhatsApp, Instagram dan Reality labs terancam jadi pengangguran lantaran kehilangan pekerjaan.
Menurut informasi yang dikutip dari Reuters, langkah tersebut diambil Meta sejalan dengan upaya Chief Executive Mark Zuckerberg yang berambisi menjadikan 2023 sebagai tahun efisiensi.
Dengan cara ini Meta dapat menekan pembengkakan biaya operasional ditengah krisis yang dialami perusahaan.
Baca juga: PHK 400 Staf, Perusahaan Vaksin Novavax Langsung Loyo Pasca WHO Cabut Status Darurat Covid
Mengingat di tahun 2022 pendapatan Meta dilaporkan anjlok, akibat terpukulnya bisnis penjualan iklan serta pembengkakan biaya operasional proyek realitas virtual metaverse.
Serangkaian tekanan ini yang membuat Meta membukukan kerugian hingga saham perusahaan susut sebanyak 70 persen selama tahun 2022. Tak hanya itu laba bersih perusahaan juga ikut terseret turun 55 persen dari 10,29 miliar dolar AS menjadi 3,67 dolar AS.
“Kami menutup tahun lalu dengan beberapa PHK yang sulit. Saat kami melakukan ini, saya menyatakan dengan jelas bahwa ditahun efisiensi ini kami akan kembali fokus merestrukturisasi beberapa tim,” ujar Zuckerberg dalam postingan Facebook 1 Februari lalu.