Andri menyebut, nanti Telkom akan fokus ke B to B karena sektor business to consumer atau B to C otomatis pindah ke Telkomsel semua.
"Dengan B to B sekarang, Telkom sudah main sebenernya, ada direktur enterprise service di bawahnya divisi mengelola layanan-layanan ke korporasi sampai level UMKM,"ujarnya.
Dengan setelah beralihnya Indihome ke Telkomsel, Andri mengungkapkan, Telkom regional juga bisa lebih fokus garap B to B juga.
"Ada tiga kalau kita jabarkan, yakni SME (Small Medium Enterprise) termasuk UMKM, lokal konglomerasi, dan lokal pemerintahan. Tiga ini yang Telkom sasar untuk B to B," katanya.
Dia menambahkan, satu di antara manfaat penggabungan Indihome ke Telkomsel adalah dari segi efisiensi, termasuk di sisi pelayanan untuk pelanggan.
"Sekarang orang gangguan Indihome ke Plasa Telkom, Telkomsel ke Grapari. Nanti akan jadi satu, lebih efektif dan efisien lagi," pungkasnya.
Program FMC di sektor telekomunikasi ini membuat Menteri BUMN Erick Thohir menjadi lega di tengah tantangan yang cukup berat.
Erick Thohir membuat kebijakan memisahkan kerja mereka, PT Telkom sebagai induk holding yang fokus pada B2B (business to business) dan PT Telkomsel yang fokus pada B2C (business to consumer). Untuk itu layanan Indihome pun dialihkan ke Telkomsel. (Tribunnews.com/Hendra Gunawan)