News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sensus Pertanian 2023

BPS Anggarkan Rp 3 Triliun Untuk Sensus Pertanian 2023, Sebanyak 196 Ribu Petugas Siap Bekerja

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Sensus Pertanian 2023

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mempersiapkan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk Sensus Pertanian (ST) 2023.

Diketahui, ST 2023 akan dimulai pada 1 Juni mendatang hingga 31 Juli.

Selama kurang lebih dua bulan, BPS menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3 triliun untuk melakukan pendataan pada seluruh usaha pertanian di Indonesia.

Baca juga: Nilai Ekspor Melemah 17,62 Persen di April 2023, BPS Sebut Pola Musiman

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan, dana tersebut terbagi untuk 514 satuan kerja (satker).

Dana Rp 3 triliun tersebut akan terserap paling banyak untuk honor petugas, mengingat ada 196 ribu petugas yang tersebar dari pusat, provinsi, dan kabupaten kota.

"Kita ada 514 satker. Jadi dari pusat, provinsi, kabupaten kota itu anggaran total sekitar Rp 3 triliun," kata Atqo ketika diwawancara usai acara Apel Siaga ST2023 di kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2023).

"Jadi, sekitar Rp 3 triliun yang paling besar itu adalah untuk honor petugas. Karena petugasnya ada 196 ribu," lanjutnya.

Adapun jumlah honor yang diterima petugas di setiap wilayah akan berbeda. Mereka sebelumnya juga akan dikontrak terlebih dahulu.

Atqo menyebut, rentang honor yang didapat berada pada kisaran Rp 3 juta-Rp 4 juta. Ia mencontohkan petugas di Jakarta akan mendapatkan jumlah yang berbeda dibanding di daerah lain.

"Petugas nanti akan dikontrak. Ada yang satu bulan, ada yang dua bulan. Tentunya berdasarkan beban kerja. Nah itu sekitar Rp 3 juta-Rp 4 juta sebulan. Itu tentunya berdasarkan daerahnya. Kalau DKI sekitar Rp 4 juta. Tapi, di daerah yang biaya hidupnya rendah, itu sekitar Rp 3 juta," ujarnya.

Baca juga: Kuartal I 2023 Tumbuh 5 Persen, BPS: Ekonomi Indonesia Masih Stabil

Kemudian, untuk kepentingan keselamatan, BPS juga akan mengasuransikan para petugas dengan BPJS ketenagakerjaan.

"Nah untuk keselamatan, yang bisa kami lakukan adalah mengasuransikan mereka. Selama mereka bertugas, kami asuransikan. Dari BPJS," kata Atqo.

Sebagai informasi, Sensus Pertanian 2023 (ST2023) merupakan Sensus Pertanian ketujuh yang dilaksanakan BPS, sejak dimulai pada tahun 1963.

Sensus Pertanian dilakukan setiap sepuluh tahun sekali di tahun berakhiran 3 sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

Baca juga: BPS Ungkap Inflasi April 2023 Sebesar 4,33 Persen Secara Year on Year

Pelaksanaan ST2023 juga mengacu pada program badan pangan dunia atau FAO.

ST2023 bertujuan untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil; menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolok ukur statistik pertanian saat ini; dan menyediakan kerangka sampei untuk survei pertanian.

Data hasil ST2023 diharapkan dapat menjawab isu strategis terkini di sektor pertanian.

Selain itu, hasilnya dapat dimanfaatkan juga untuk mengetahui potensi petani milenial dan modernisasi adopsi teknologi di sektor petanian.

Pada ST2023, pelaku usaha pertanian di seluruh Indonesia akan didata, baik unit usaha pertanian perorangan, unit usaha pertanian lainnya (berkelompok), serta perusahaan pertanian berbadan hukum.

ST2023 akan mencakup tujuh subsektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini