Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyayangkan adanya ulah wisatawan mancanegara (wisman) yang menari tanpa busana di depan umum dan viral di media sosial.
Diketahui, wisman tersebut berasal dari Jerman dan sedang mengalami depresi.
Sandiaga mengatakan, kejadian seperti ini seharusnya dapat dicegah dengan penegakan peraturan yang ketat.
Baca juga: Viral WN Jerman Telanjang di Panggung saat Pentas Tari di Bali, Kini Dirawat di RSJ
"Kejadian seperti ini seharusnya dapat kita cegah dengan cara penerapan SOP kenyamanan dan keamanan tempat wisata yang baik dan ketat dalam rangka penegakan peraturan, menjaga norma, maupun menghormati adat-istiadat masyarakat setempat demi citra baik Bali dan Indonesia umumnya,” kata Sandiaga dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Selasa (30/5/2023).
Ketika berbicara di The Weekly Brief With Sandi Uno, ia mendorong seluruh pihak di Bali agar menggencarkan sosialisasi kepada wisatawan tentang apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.
Hal itu guna menjaga citra pariwisata Pulau Dewata di dunia internasional.
"Kami mengajak seluruh pihak terkait untuk turut menyebarkan informasi tentang rambu-rambu berwisata,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga mengatakan telah membahas bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal mengeluarkan beberapa kebijakan terkait wisatawan ini.
Adapun yang ia diskusikan meliputi bagaimana agar masa tinggal wisatawan bisa lebih lama dan lebih berkualitas.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif Nasional
“Kami terus mendorong Bali dari sisi pelestarian budaya dan lingkungan dalam konsep berkelanjutan dan berkualitas yang kami yakini dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menjelaskan, saat ini kunjungan wisman ke Bali mengalami peningkatan.
Total sebanyak 1.474.000 wisman berkunjung ke Bali selama periode Januari - April 2023.
Namun, dalam beberapa waktu belakangan ini ada ulah turis asing asal Jerman yang tidak menggunakan busana di Ubud.
“Memang betul, wisatawan asing tersebut mengalami depresi, saat ini dalam perawatan di RSJ Provinsi Bali. Kantor Wilayah Kemenkumham Bali melalui Konsulat Jenderal Jerman telah berkoordinasi dengan pihak keluarga turis tersebut dan dipastikan akan melakukan tindakan keimigrasian kepada yang bersangkutan,” kata Tjok.
Sebelumnya, dikutip dari Tribun Bali, video seorang warga negara asing ( WNA) wanita, viral di sosial media.
Pasalnya WNA tersebut nampak berjalan tanpa busana atau melalung, di sela-sela pagelaran tari Bali.
WNA Jerman berusia 28 tahun, berinisial DT itu akhirnya diamankan, dan selanjutnya dilarikan ke RSJ Bangli Bali.
Direktur RSJ Bangli Bali, dr. Dewa Gede Basudewa, saat dikonfirmasi Rabu (24/5/2023), membenarkan adanya rujukan seorang WNA pada hari Selasa 23 Mei 2023, pukul 2.00 WITA.
WNA tersebut diantar oleh jajaran kesehatan dan dikawal oleh Satpol PP Gianyar.
Dokter Basudewa mengatakan, dari pemeriksaan dokter, WNA tersebut mengalami gangguan jiwa mendadak.
Artinya, jelas dia, gangguan jiwa yang terjadi tiba-tiba.
"Dia kehilangan kemampuan mengendalikan perilaku dan komponen mentalnya. Sehingga kehilangan norma dan kewajaran perilaku pantas," ujar dia.
Pihaknya belum bisa memastikan, apakah DT memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
Sebab untuk detail hasil perawatan ada di dokter penanggungjawab pelayanan.
"Saya belum dapat informasinya. Informasi sebatas itu yang bisa dibagi saat ini. Tapi secara keilmuan, peluang gangguan (jiwa) bisa ada riwayat sebelumnya, bisa juga tanpa riwayat," jelasnya.
Hingga saat ini DT masih dalam perawatan di RSJ Bangli Bali.
Diakui kondisinya sudah membaik, dan sudah nyambung saat diajak bicara.
Dikatakan pula, dari pihak RSJ Bangli Bali telah berkoordinasi dengan konsulat jenderal (konjen) untuk membawa pulang ke negaranya.
"Sudah dalam perencenaan pemulangan, namun masih menyepakati pendampingannya dengan semua resiko dalam penerbangan. Semoga semua berjalan sesuai rencana," tandasnya.