Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mengungkapkan nilai perdagangan antara Indonesia dengan Arab Saudi masih terbilang kecil, jika dibandingkan negara-negara besar lain seperti Amerika Serikat hingga China.
Menurut pria yang akrab disapa Zulhas ini, kecilnya nilai tersebut imbas adanya gap komunikasi antara pengusaha di Tanah Air dengan pengusaha di negara Timur Tengah.
Baca juga: Jajaki Kerja Sama Perdagangan, Mendag Zulhas: Indonesia Pandang Australia Mitra Strategis
Berdasarkan catatan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, perdagangan bilateral Indonesia dengan Arab Saudi pada tahun 2022 mencapai 7,5 miliar dolar AS, serta nilai ekspor mencapai 2 miliar dolar AS dan impor senilai 5,5 miliar dolar AS.
Sementara nilai investasi langsung (Foreign Direct Investment) Arab Saudi ke Indonesia sebesar 21,89 juta dolar AS pada periode 2018-2022.
"Rupanya ada gap komunikasi perusahaan besar di sana dan kita, ada komunikasi yang tidak sambung, makanya ini kita mau sambung," ucap Mendag Zulhas dalam acara Indonesia-Saudi Arabia Business Forum and Networking di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Untuk itu, Zulhas berencana untuk mempertemukan 10 pengusaha besar dari Indonesia untuk membicarakan terkait bisnis dengan pengusaha Arab Saudi.
Zulhas menyebutkan, sejumlah pengusaha besar dari Indonesia seperti Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, hingga Peter Sondakh.
Baca juga: Bertemu Mendag Jepang, Zulhas Optimis Perdagangan Indonesia-Jepang Bisa Meningkat
"Makanya kita undang 10 pengusaha Arab Saudi kemari, nanti malam juga akan kita undang 10 pengusaha besar kita ke sini. Yang besar misalnya Pak Boy Thohir, Pak Peter Sondakh dan lain-lain lah, yang selama ini memang enggak bisnis ke Arab Saudi," papar Zulhas.
Mendag juga mengungkapkan, peluang bisnis di Arab Saudi sangat banyak di berbagai sektor.
Mulai dari sektor energi, retail hingga pembangunan konstruksi.
"Ini kita coba pecahkan, kita ketemukan. Sehingga nanti kita berharap ada Alfamart ada indogrosir ada transmart bisa buka di sana dan ada partnernya," papar Zulhas.
"Di sana Arab Saudi sedang gencar membangun. Ada lagi, perusahaan karya kita bisa juga ke sana kerjasama. Nah ini coba kita jembatani. Sebagai langkah awal bisa didukung Arab Saudi, mudah-mudahan langkah awal bisa meningkatkan hubungan dagang antarnegara," pungkasnya.