Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membidik kinerja penjualan pada tahun ini tumbuh 20,88 persen menjadi Rp11 triliun dari tahun sebelumnya Rp9,2 triliun.
"Target penjualan pada tahun ini sekitar Rp11 triliun," kata Direktur Keuangan KAEF, Lina Sari saat pelaksanaan Public Expose di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Naiknya target penjualan tersebut akan berdampak terhadap laba bersih pada 2023, di mana perseroan menargetkan keuntungan sebesar Rp130 miliar.
Tahun lalu KAEF membukukan rugi bersih senilai Rp170,05 miliar.
Untuk mendukung target tersebut, perseroan telah menyediakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun pada tahun 2023.
Nilai capex tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan dengan nilai capex tahun sebelumnya yang sekitar Rp593 miliar.
"Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan baik ritel atau apotek dan klinik. Namun, saya belum bisa sampaikan secara rinci," kata Lina.
Menurutnya, hingga Maret 2023, dana capex sudah dipergunakan sekitar Rp90 miliar.
"Dana capex kami hingga Maret 2023, paling besar alokasikan untuk aset diantaranta tanah, bangunan, mesin dan penambahan armada atau kendaraan," paparnya.
Baca juga: Pasar Teknologi Anjlok, TikTok Pangkas Target Penjualan Iklan Rp 31 Triliun
Kimia Farma hingga saat ini telah memiliki sekitar 1.200an apotek. Kemudian, Kimia Farma juga memiliki Lebih dari 1.000 Dokter yang menyebar di seluruh apotek perseroan.
"Untuk tahun ini, kami berencana menambah 90 apotek," ucap Lina.