News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Minyak Dunia Lanjutkan Penurunan, WTI Amblas Jadi 67,70 Dolar Jelang Kesepakatan Pagu Utang AS

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Minyak mentah dunia di pasar global terpantau mengalami pelemahan harga selama perdagangan Kamis pagi (1/6/2023).

Mengutip Reuters, harga minyak mentah jenis Brent berjangka untuk pengiriman Agustus turun 40 atau 0,6 persen menjadi 72,20 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 39 sen, atau 0,6 persen, hingga harganya anjlok di kisaran 67,70 dolar AS per barel.

Anjloknya perdagangan minyak hari ini, melanjutkan penurunan harga minyak Brent dan WTI yang beberapa hari lalu terus mengalami penyusutan nilai lebih dari 1 dolar AS.

Baca juga: Goldman Sachs: Stok Minyak Mentah Menipis, Harga Bisa Naik 100 Dolar Per Barel

Pelemahan harga minyak terjadi menjelang disahkannya kesepakatan kenaikan pagu utang Amerika, kendati Presiden Joe Biden telah sepakat untuk menaikan plafon utang federal Amerika sebesar 31,4 triliun. Sayangnya kebijakan tersebut ditentang keras oleh sejumlah anggota Partai Republik sayap kanan.

Salah satunya Gubernur Florida Ron DeSantis, yang terang – terangan menolak kebijakan Biden. DeSantis menilai kebijakan ini hanya akan menghambat pertumbuhan Amerika karena kenaikan pagu utang berpotensi mendorong The Fed untuk mengerek naik suku bunga ke level tertinggi

Alasan ini yang membuat kesepakatan pagu utang kian memanas dan tak kunjung menemukan titik terang, hingga membebani prospek penjualan minyak mentah.

Tak hanya itu anjloknya harga minyak di perdagangan hari ini juga dipengaruhi oleh adanya kontraksi pada aktivitas manufaktur Tiongkok. Dimana indeks manufaktur (PMI) turun menjadi 48,8 dari 49,2 pada April.

Apabila indeks PMI terus mencatatkan penurunan, maka permintaan minyak mentah akan terseret turun di tengah meningkatnya produksi di kilang minyak AS. Imbasnya harga minyak dunia akan melanjutkan penurunan hingga anjlok ke level terendah.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Terus Terkerek, Brent Hari Ini Menguat 63 Sen

Belum diketahui sampai kapan penurunan akan terus terjadi, namun para analis pasar menghimbau agar investor tetap berhati-hati agar kerugian tak semakin membengkak.

“Kami memiliki data China yang lebih lemah dari perkiraan, situasi batas utang, pengeluaran datar selama dua tahun, dan kemungkinan kenaikan suku bunga bulan depan membebani pasar," kata Direktur Energi Mizuho, Bob Yawger.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini