Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian BUMN melalui PT Danareksa (Persero) bersama Pemerintah Kota Surakarta menghidupkan kembali Lokananta seiring dengan rampungnya revitalisasi aset milik Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (Perum PNRI) tersebut di Solo, Jawa Tengah.
Lokananta baru, akan menjadi sentra kreativitas dan komersial (Creative & Commercial Hub) bagi para musisi, seniman, dan UMKM sehingga dapat memberikan dampak sosial, kemajuan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia.
Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, Lokananta merupakan studio rekaman pertama di Indonesia yang merupakan 'Titik Nol' musik Indonesia.
Baca juga: Inovasi Industri Kreatif Indonesia Unjuk Gigi di Ajang South by Southwest 2023 Texas
Lokananta memiliki nilai historis yang tinggi, memiliki kekayaan intelektual (intellectual property) hasil karya anak bangsa, dan merupakan cagar budaya yang harus dijaga.
"Lokananta sempat menjadi studio rekaman terbesar yang mengalami masa kejayaan pada tahun 1970-1980, sampai akhirnya terbengkalai sejak tahun 1990an. Oleh karena itu, Kementerian BUMN memandang perlu untuk melakukan revitalisasi Lokananta," ucap Yadi dalam pernyataannya dikutip, Sabtu (3/6/2023).
Dengan mengamanatkan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang merupakan bagian dari Holding Danareksa, aset Lokananta yang memiliki luas 2,1 hektar di pusat Kota Surakarta direvitalisasi.
Yadi menjelaskan bahwa revitalisasi dan pengembangan Lokananta telah melalui proses bisnis dan uji tuntas yang komprehensif dengan mengedepankan tata kelola yang baik, sehingga diharapkan Lokananta menjadi entitas bisnis yang berkelanjutan.
Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada bulan November 2022 yang ditandai dengan perhelatan Lokananta Reload pada tanggal 27 November 2022, dan diselesaikan dalam waktu hanya enam bulan.
"Kami memastikan bahwa project ini dilaksanakan dengan proses bisnis yang memenuhi kelayakan (feasible), sehingga Lokananta memiliki masa depan yang berkelanjutan dengan berfokus pada 5 Pilar Bisnis, yaitu museum/galeri, studio rekaman, arena pertunjukan musik dan seni, area kuliner, dan galeri UMKM,” kata Yadi.
Untuk menjalankan 5 Pilar Bisnis Lokananta, PPA berkolaborasi dengan M Bloc Group sebagai operator.
CEO Lokananta Wendi Putranto mengatakan, Lokananta baru memiliki visi untuk menjadi Creative & Commercial Hub bagi para musisi, seniman, dan UMKM, lokal sehingga dapat memberikan dampak sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia.
Dalam satu tahun ke depan, Lokananta akan melaksanakan berbagai program, antara lain rekaman dan shooting video band legendaris Godbless, sejumlah pameran di Galeri Lokananta, kolaborasi bersama komunitas kreatif di Solo, dan berbagai showcase di Studio Lokananta.
Langkah nyata revitalisasi dan optimalisasi Lokananta didukung penuh oleh Pemerintah Kota Surakarta di mana Lokananta menjadi salah satu dari 17 Prioritas Pembangunan Kota Surakarta.