Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Maskapai penerbangan asal Latvia, AirBaltic berencana untuk kembali memesan 30 pesawat Airbus A220 dengan menggunakan opsi kontrak yang ada.
Sebelumnya, AirBaltic telah memesan 50 pesawat Airbus A220 dan berencana menambah 20 opsi baru.
Rencana penambahan pesanan itu dilakukan saat maskapai penerbangan sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) pada akhir 2024.
“Waktu pemesanan sebagian bergantung pada kemajuan persiapan IPO yang direncanakan,” kata Martin Gauss, CEO airBaltic dalam sebuah pernyataan, Minggu (4/6/2023).
AirBaltic merupakan pelanggan setia Airbus untuk pesawat A220-300 yang dapat mengangkut 130 penumpang.
“AirBaltic juga akan tertarik pada opsi untuk mengubah beberapa pesanan ini menjadi versi yang lebih besar, yang dikenal sebagai A220-500 jika Airbus melanjutkan pengembangannya,” kata Gauss.
Baca juga: Comac C919 Sukses Terbangkan Penumpang dari Shanghai ke Beijing, China Eastern Jadi Pemesan Pertama
Namun, Gauss menolak untuk mengatakan berapa banyak pesawat A220-500 yang akan dipesan atau penilaian apa yang akan diberikan pada saat maskapai tersebut melakukan IPO.
Keterlambatan Suku Cadang
AirBaltic juga merupakan salah satu dari sejumlah maskapai penerbangan yang terkena dampak keterlambatan mendapatkan suku cadang atau perbaikan mesin generasi terbaru yang diproduksi oleh Pratt & Whitney.
Baca juga: Captain Baldi, Pilot Asal Indonesia yang Terbangkan Airbus A330 ke Bali, Berikut Profilnya
Airbaltic juga dipaksa menyewa pesawat tua lengkap dengan awaknya, sebuah proses yang dikenal sebagai "sewa basah", untuk membantu memenuhi kekurangan tersebut.
Hingga saat ini, maskapai AirBaltic hanya dapat mengoperasikan 11 dari 42 pesawat Airbus A220 karena masalah mesin.