News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Rupiah Pekan Depan, Pengamat: Investor Nantikan Data Inflasi dan Cadangan Devisa

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi. Karyawan menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang di Jakarta

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan Lukman Leong menilai pergerakan rupiah pekan depan akan datar.

Lukman memprediksi rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.900-Rp 15.050 per dolar AS.

“Diperkirakan akan datar dengan kecenderungan menguat tipis. Dolar AS sendiri roller coaster minggu lalu, tertekan oleh turunnya harapan akan kenaikan suku bunga oleh the Fed pada pertemuan Juni,” ucap Lukman kepada Tribunnews, Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Usai Libur Panjang, Rupiah Diproyeksi Fluktuatif Pekan Depan

Namun menurutnya dolar AS didukung oleh angka tenaga kerja NFP AS yang lebih kuat.

Lukman menegaskan investor tengah menantikan data inflasi Indonesia dan cadangan devisa minggu ini.

“Inflasi global masih tetap menjadi tatangan, walau inflasi utama pada umumnya telah mereda, namun inflasi inti masih cukup tinggi,” tukasnya.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Mei 2023 pada Senin (5/6/2023).

Tingkat inflasi Indonesia diperkirakan melandai pada Mei 2023.

Hal tersebut seiring dengan melemahnya permintaan masyarakat usai berakhirnya momentum Ramadan dan Lebaran pada April lalu.

Baca juga: Pengamat: Kenaikan Suku Bunga AS Bisa Jadi Ancaman Rupiah ke Depan

Sementara, Bank Indonesia akan mengumumkan cadangan devisa Mei 2023z

Pada posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2023 tetap tinggi sebesar 144,2 miliar dolar AS, meskipun sedikit menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2023 sebesar 145,2 miliar dolar AS.

Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2023 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan antisipasi dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini