Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bentoel Internasional Investama Tbk membukukan laba kotor sebesar Rp 1 triliun pada 2022. Angka ini meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (5/6/2023), pemegang saham menyetujui dan mengesahkan Laporan Direksi dan Laporan Dewan Komisaris mengenai jalannya usaha Perseroan dan administrasi keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Baca juga: Bantu Pemerintah Perangi Virus Corona, Bentoel Donasikan APD untuk Tenaga Medis
Selain itu, Perseroan juga menambah investasi baru dengan merelokasi kapasitas produksi dari Singapura ke Malang.
Nantinya, secara keseluruhan kapasitas tambahan tersebut diperuntukkan untuk produk -produk ekspor.
Penambahan kapasitas produksi ini sekaligus memperkuat posisi Perseroan sebagai pusat ekspor di BAT Group, dengan total negara tujuan ekspor sebanyak 21 negara pada tahun 2022.
Presiden Direktur PT Bentoel Internasional Investama Tbk William Lumentut, mengatakan Perseroan terus berkomitmen untuk mendukung program-program Pemerintah dalam berbagai bidang.
"Pada tahun 2022, Perseroan telah berhasil melakukan ekspor produk-produk berkualitas tinggi kami ke 21 negara tujuan ekspor. Jumlah tersebut merupakan peningkatan yang pesat dari sebelumnya yang hanya berjumlah 8 negara di tahun 2016. Pencapaian ini tentunya turut memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan ekspor negara dan pertumbuhan ekonomi nasional," tutur William dalam Public Expose di Hotel Mercure, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2023).
Dalam RUPST juga disetujui pengunduran diri Widyo Rulyantoko sebagai Direktur Perseroan. Sementara susunan direksi baru ialah Presiden Direktur dipegang William Lumentut, serta Thomas Christian menjabat sebagai Direktur bersama Dinar Shinta Ulie.
Jajaran direksi juga mengungkap pada tahun 2022 Perseroan berhasil dalam mencatatkan kinerja keuangan yang positif, pengembangan bisnis ekspor, serta pencapaian dalam hal Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola atau Environmental, Social and Governance (ESG).
Baca juga: Tahun Baru 2023 Disambut dengan Kenaikan Tarif Cukai Rokok Hingga Jalan Tol
Di tengah berbagai tantangan eksternal akibat kenaikan cukai dan dampak Covid 19, Perseroan berhasil membukukan laba kotor secara konsisten selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2020.
Selanjutnya, dukungan terhadap program pemerintah juga diwujudkan melalui berbagai inisiatif ESG. Dalam bidang lingkungan, saat ini Perseroan telah 100 persen menggunakan energi listrik terbarukan dari penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan pembelian Renewable Energy Certificate (REC).
Perseroan juga telah melakukan daur ulang terhadap 100 persen limbah produksi dan rumah tangga yang dihasilkan dari aktivitas produksi.
Di samping itu, Perseroan juga menjadi satu dari sedikit perusahaan di Indonesia yang berhasil meraih sertifikasi AWS (Alliance for Water Stewardship), sebuah standar global untuk penatagunaan air secara bertanggung jawab.
Dalam bidang sosial, Perseroan terus berkomitmen membantu pengembangan masyarakat di sekitar tempat Perseroan beroperasi, diantaranya melalui donasi pupuk kompos hasil daur ulang kepada para petani di Malang Raya.
William menambahkan, sebagai korporasi yang bertanggung jawab, Perseroan senantiasa menempatkan ESG di posisi terdepan dalam setiap kegiatan bisnis.
"Kami berkomitmen untuk menjaga lingkungan, berkontribusi kepada masyarakat dan mengelola perusahaan dengan prinsip tata kelola yang baik. Melalui upaya ini, kami ingin menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan, masyarakat dan pemangku kepentingan kami. Bersama-sama, kita dapat mewujudkan masa depan yang berkelanjutan dan berkualitas untuk semua," ungkapnya.