News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PMN untuk INKA Diusulkan Rp3 Triliun untuk Genjot Produksi Kereta Dalam Negeri

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uji coba trem baterai prototipe di rel KAI dengan jalur Stasiun Madiun-Stasiun Babadan oleh PT INKA di Jawa Timur, Selasa (10/11/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT Industri Kereta Api atau INKA, sebesar Rp3 triliun untuk tahun 2024.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, PMN tersebut akan dipergunakan INKA untuk kegiatan produksi gerbong kereta, dalam rangka memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Menurut Erick, setelah ia melakukan rapat kerja bersama PT Kereta Api Indonesia, jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pasca pandemi Covid-19.

Sehingga penambahan jumlah gerbong perlu dilakukan.

"Jadi saya sudah rapat dengan KAI dan INKA. Kemarin ada koreksi KAI, (yang menyebutkan) pertumbuhan peningkatan penumpang pasca covid itu cukup konservatif," ucap Erick Thohir saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR-RI di Jakarta, Senin (5/6/2023).

"Tetapi, ternyata peningkatan penumpang kereta ini jauh di atas prediksi yang ada," sambungnya. Untuk itu, diperlukan penambahan modal kerja untuk INKA.

Erick memaparkan, pengajuan PMN untuk INKA merupakan keputusan yang disepakati oleh 4 Kementerian. Yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, dan tentunya Kementerian BUMN.

Diketahui, saat ini Pemerintah tengah mengupayakan impor KRL bekas dari Jepang untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dari tren meningkatnya jumlah penumpang.

Dan kedepannya, kebutuhan gerbong KRL akan dipenuhi INKA.

Baca juga: KCI akan Impor KRL, Pengamat: INKA Baru Siap Sediakan Kereta pada 2025

"Karena itu, di INKA sendiri setelah saya periksa, memang untuk mengikuti suplai kebutuhan kereta api salah satunya melakukan impor, tetapi harus diiringi produksinya sendiri," papar Erick.

"Menteri Perhubungan, Menko Marves, Menteri Perindustrian setelah kita memetakan, memang perlu adanya penambahan modal dari INKA untuk mengantisipasi kebutuhan pertumbuhan kereta api untuk gerbong barunya," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini