Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah resmi melarang ekspor bauksit mulai 10 Juni 2023.
Kebijakan ini sebagai upaya pemerintah mendorong hilirisasi komoditas tambang sehingga tak lagi diekspor dalam bentuk ore atau belum diproses.
Sementara itu, untuk komoditas mineral lainnya, seperti tembaga, masih akan diberikan relaksasi izin ekspor. Ekspor konsentrat tembaga diperpanjang hingga Mei 2024.
Baca juga: Setelah Nikel dan Bauksit, Ekspor Tembaga Mentah Dihentikan Pada Akhir 2023, Ini Penjelasan Presiden
Corporate Secretary Division Head PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Syarif Faisal Alkadrie memastikan komoditas utama perusahaan yakni bijih bauksit mampu diserap pasar domestik.
Menurut Syarif, fokus Antam saat ini melakukan penjualan di pasar domestik untuk memenuhi kebutuhan smelter yang membutuhkan bauksit sebagai bahan baku.
Hal tersebut menyusul kebijakan pemerintah soal larangan ekspor bauksit yang mulai diterapkan pada 10 Juni 2023.
"Di tahun 2023 sendiri, Antam berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri," kata Syarif saat dihubungi Tribunnews, Minggu (11/6/2023).
Syarif mengatakan, Antam sendiri mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor bauksit.
"Terkait dengan kebijakan ekspor komoditas yang dikeluarkan Pemerintah, pada prinsipnya Antam akan mendukung dan mengikuti arahan tersebut," ujar dia.
Dikatakan Syarif, saat ini Antam tengah berfokus pada hilirisasi di seluruh komoditas utama perusahaan. Hal tersebut guna memberikan nilai tambah produk dari komoditas yang dikelola perusahaan.
"Antam optimis, kegiatan hilirisasi yang dilakukan pada komoditas inti Perusahaan akan mampu diserap oleh pasar domestik," terangnya.
Baca juga: Larangan Ekspor Bauksit: Dongkrak Pendapatan Negara, Jokowi Siap Digugat hingga Minimnya Smelter
Selain itu, Syarif menambahkan, Antam menargetkan volume produksi bijih bauksit sebesar 2 juta wet metric ton (wmt) di tahun 2023.
Adapun target penjualan bijih bauksit, Perusahaan menargetkan tingkat penjualan sebesar 1,58 juta wmt.