News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Moratelindo Fokus Tingkatkan Kapasitas Jaringan dan Ekspansi Fiber Optic

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi fiber optic. Emiten bidang internet service provider PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) alias Moratelindo menyampaikan fokus sisa tahun 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten bidang internet service provider PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) alias Moratelindo menyampaikan fokus sisa tahun 2023.

Di antaranya peningkatan kapasitas jaringan serta ekspansi fiber optic backbone dan pusat data.

Hal ini disetujui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Moratelindo, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Jelang Ramadan dan Lebaran, Operator Telko Ini Perkuat Jaringan di Tol Lampung-Palembang

Moratelindo juga memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2022.

Dari total laba bersih 2022 sebesar Rp 672,8 miliar, sebear Rp1 miliar digunakan sebagai dana cadangan dan sisanya sebagai laba ditahan yang penggunaannya untuk pengembangan jaringan telekomunikasi.

Manajemen Moratelindo menyatakan, perseroan melewati beberapa peristiwa penting selama tahun 2022 seperti melakukan pengembangan jaringan fiber to the home (FTTH) dan fiber to the X (FTTX) ke tiga kota baru, yakni Palembang, Serang, Cirebon.

Pengembangan FTTH dilakukan di kota eksisting dengan peningkatan homepass sebesar 33 persen.

“Jaringan serat optik yang lebih luas dan peningkatan kapasitas merupakan faktor utama dalam menopang kinerja operasional perseroan,” tegas manajemen.

Perseroan membukukan pendapatan Rp 4,65 triliun sepanjang tahun 2022 atau meningkat 11,19 persen dari tahun 2021 sebesar Rp 4,18 triliun.

Baca juga: Telkom Siapkan Layanan Telekomunikasi dan Satellite News Gathering untuk Media Center KTT ASEAN 2023

EBITDA naik 5,5 persen menjadi Rp 2,19 triliun pada tahun 2022, dengan margin 47,3 persen.

Adapun laba bersih perseroan naik 0,23 persen menjadi Rp 672 miliar.

Di sisi neraca, total aset perseroan naik menjadi Rp 14,9 triliun, sementara ekuitas naik dari Rp 4,5 triliun menjadi Rp 6,2 triliun. Ini setelah perseroan menggelar IPO senilai Rp 1 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini