TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) yang beroperasi di Aljazair berhasil memperpanjang kontrak baru hidrokarbon di Menzel Lejmat Nord (MLN), Blok 405 yang dilaksanakan sesuai perundangan Aljazair No. 19-13 yang mengatur aktivitas kegiatan hidrokarbon.
Dalam acara penandatanganan tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyampaikan setelah persiapan kontrak yang matang, Pertamina dan para mitra akhirnya menyepakati perjalanan baru operasi migas di Aljazair.
“Komitmen kami untuk jangka panjang akan menjadi perjalanan baru dan menarik, menegaskan kembali jejak langkah global kami bersama dengan Sonatrach dan Repsol,” ujar Nicke dikutip dari Kontan, Jumat (16/6/2023).
Baca juga: Pastikan Operasional Optimal Hingga 2031, SKK Migas Survei Upgrading Kapal FSO Abherka Milik PIS
Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP, Jaffee A. Suardin menambahkan, PIEP berpotensi menghasilkan produksi puncak di blok 405a sebesar 36.000 BOEPD, serta membuka peluang baru pengembangan di wilayah sekitar dalam 25 tahun ke depan (dan potensi tambahan 10 tahun perpanjangan kontrak).
“Hal ini mencerminkan proyeksi kami yang kuat ke depannya sejalan dengan strategi utama Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia,” ujarnya.
PIEP bersama mitranya, Sonatrach dan Repsol Exploracion 405a SA terus menunjukkan kemampuan dalam mengoperasikan blok onshore minyak dan gas.
Dengan kepercayaan ini, kontrak bagi hasil yang ditandatangani merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman yang disepakati antara ketiga perusahaan pada 28 September 2022.
Kerja sama operasi di bawah kontrak tersebut, yaitu lapangan MLN dan sembilan lapangan lainnya yang mencakup unitisasi Ourhoud dan El Merk.
Program kerja tersebut khususnya meliputi pengeboran dua belas sumur minyak dan sumur injeksi air, penyambungan sumur pengembangan baru, dan pembangunan unit ekstraksi LPG dan proyek akuisisi seismik 3D WAG (Water Alternating Gas), serta proyek produksi energi tenaga surya.
Jumlah total investasi yang direncanakan untuk pelaksanaan pengembangan ini diperkirakan lebih dari US$ 800 juta dan diperkirakan migas yang dapat dihasilkan hampir mencapai 150 juta barel setara minyak.
Penandatanganan kontrak ini sesuai dengan keinginan ketiga mitra untuk merealisasikannya dalam ruang lingkup kontraktual MLN dan untuk memperkuat kerja sama di bidang eksplorasi dan produksi hidrokarbon. (Arfyana Citra Rahayu/Kontan)