News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pentingnya Otentikasi Produk Cegah Penjualan Barang Palsu

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi barang palsu.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemalsuan produk menjadi masalah yang serius di pasar global, terutama di Asia.

Hal ini menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi bisnis dan merusak kepercayaan konsumen.

Perusahaan yang fokus otentikasi merek dan QR code Nabcore mendorong pencegahan pemalsuan produk dan melindungi bisnis mereka dengan Sistem Asia BrandProtect.

Baca juga: Perangi Barang Palsu, E-commerce Dapat Hapus Produk Melanggar Hak Cipta

CEO Nabcore Guan Kai Ng menjelaskan bahwa integrasi digital memungkinkan pemilik merek untuk menghadapi pemalsuan dari berbagai sisi.

Menurut dia, pentingnya otentikasi produk yang saling terkait erat sehingga lebih sulit bagi pemalsu untuk mereplikasi atau mengubah produk.

"Sistem Asia BrandProtect dikembangkan melalui serangkaian solusi komprehensif yang dirancang khusus untuk tantangan unik yang dihadapi oleh pemilik merek di Asia,” kata Guan dalam keterangannya Rabu (21/6/2023).

“Sistem ini berfokus pada pencegahan pemalsuan dan menawarkan perlindungan merek yang kuat, pelacakan produk, dan interaksi dengan konsumen," tambahnya.

Guan menyebut pihaknya menggunakan teknologi terdepan seperti kode identifikasi unik, hologram, atau tag RFID untuk memungkinkan verifikasi keaslian produk yang cepat dan dapat diandalkan.

Ini tidak hanya membantu mencegah penjualan barang palsu, tetapi juga memberikan kepastian kepada konsumen tentang keaslian produk yang mereka beli.

Baca juga: Masyarakat Anti Pemalsuan Sarankan Polisi Gandeng Platform Belanja Daring Menangani Barang Palsu

"Selain otentikasi produk, sistem ini juga menyediakan visibilitas yang lebih baik dalam rantai pasokan. Dengan melacak produk dari manufaktur hingga distribusi, pemilik merek dapat mengidentifikasi titik lemah atau kerentanan dalam rantai pasokan mereka yang bisa dimanfaatkan oleh pemalsu,” tutur Guan.

“Pemalsu menjadi ancaman signifikan kami ingin memastikan tidak ada lagi korban,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini