News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bank DBS Indonesia Dorong Pemahaman Masyarakat Akan Investasi Berbasis ESG

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bank DBS

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM. COM, JAKARTA - Bank DBS Indonesia memperkanalkan fitur LiveBetter pada aplikasi digibank by DBS yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan pemahaman investasi berbasis Environment, Social, and Governance (ESG).

Kehadiran fitur LiveBetter menjadikan digibank by DBS sebagai one-stop digital platform untuk memenuhi kebutuhan transaksi finansial sekaligus memberikan dampak nyata pada lingkungan.

Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia Erline Diani mengungkapkan fitur LiveBetter turut mendorong tren positif tersebut.

Baca juga: Pusat Investasi Pemerintah: Mayoritas Usia Debitur Pembiayaan Ultra Mikro Berusia 40-49 Tahun

“Tingkat kepedulian masyarakat terhadap investasi dan isu keberlanjutan semakin tinggi. Akan tetapi, banyak dari mereka belum memiliki pemahaman yang cukup tentang investasi berbasis ESG,” ucapny dalam keterangan, Kamis (22/6/2023).

“Kami berharap fitur LiveBetter dapat membantu nasabah untuk lebih memahami isu keberlanjutan melalui tips dan insights dan juga mempermudah nasabah untuk mempelajari dan mengelola instrumen investasi hijau yang sesuai dengan profil risiko mereka,” sambungnya.

Fitur LiveBetter yang akan tersedia pada aplikasi digibank by DBS mulai dari 8 Juli 2023 ini merupakan wujud dari pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yaitu Responsible Banking dan Create Impact Beyond Banking.

Bank DBS Indonesia berupaya untuk memberikan dampak lebih dari sekadar layanan perbankan dengan menghadirkan produk-produk yang berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Head of Legal & Corporate Secretary PT Bank DBS Indonesia Yosea Iskandar menuangkan pemikirannya melalui karyanya yang bertajuk “Disrupsi Itu Seru!”.

Secara singkat, buku ini menyingkap transformasi industri keuangan melalui adaptasi dan inovasi, di mana transformasi di industri keuangan dan perbankan terjadi ketika ada disrupsi, baik dengan munculnya teknologi baru, perubahan perilaku konsumen, atau perubahan regulasi.

Buku ini memiliki beberapa catatan penting untuk selalu beradaptasi dan berinovasi dalam membangun masa depan finansial yang lebih baik.

Baca juga: TikTok Akan Sebar Investasi Miliaran Dolar AS di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia

“Saya berharap buku ini dapat menginspirasi banyak orang untuk memikirkan lebih dalam tentang peran yang dimainkan oleh industri keuangan dan perbankan. Baik sebagai konsumen, pekerja, pemilik bisnis, atau pembuat kebijakan, amat penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang baik tentang industri ini dan pengaruhnya pada kehidupan kita sehari-hari,” tutur Yosea.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendapati pertumbuhan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia dari 38,03 persen di tahun 2019 menjadi 49,68 persen pada tahun 2022.

Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap berbagai produk dan lembaga jasa keuangan, serta keterampilan mereka dalam menggunakannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini