Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berupaya mendorong penggunaan mobil listrik murni untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia, utamanya di kota-kota besar seperti Jakarta.
Memberikan insentif pembelian mobil listrik murni menjadi jurus pemerintah untuk mempercepat perpindahan masyarakat dari mobil Internal Combustion Engine (ICE) atau mobil berbahan bakar bensin ke mobil listrik.
Namun nyatanya, penjualan mobil listrik masih kalah tinggi dibandingkan penjualan mobil hybrid.
Baca juga: Menteri Bahlil: Investasi di Luar Pulau Jawa Dapat Insentif Agar Pertumbuhan Merata
Sepanjang tahun 2022, menurut data Gaikindo, penjualan mobil hybrid secara wholesale (pabrik ke dealer) mencapai sebanyak 10.354 unit.
Sedangkan penjualan mobil listrik masih dibawahnya, sekitar 10.315 unit.
Sebagai informasi, sistem kerja mobil hybrid mengandalkan perpaduan antara mesin bensin dan teknologi baterai, sehingga akan lebih hemat BBM dan emisi yang dikeluarkan lebih rendah.
Lalu bagaimana jika mobil hybrid ini diusulkan juga mendapat insentif pembelian seperti mobil listrik murni?
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, mengatakan perlu dipertimbangkan, sebab mobil hybrid mampu menghemat BBM dan emisi yang rendah, tentu mobil hybrid juga dapat berperan aktif untuk mencapai netralitas karbon.
"Silahkan dipertimbangkan. Kalau mau diberikan tentu sangat bagus.
Tetapi kita jelaskan bahwa hybrid ini sudah bisa menghemat pemakaian BBM dan menurunkan polusi, serta harganya masih lebih terjangkau dibandingkan BEV.
Baca juga: Kriteria Penerima Insentif Pembelian Motor Listrik Terlalu Ketat, Percepatan Program Justru Melambat
Tinggal dilihat saja, kalau mau diberikan kami bersyukur. Kalau tidak diberikan pun harganya masih masuk ke masyarakat," tutur Jongkie, Kamis (22/6/2023).
Dengan hasil penjualan yang dicapai mobil hybrid pada tahun lalu, Jongkie optimistis mobil hybrid akan kian digemari masyarakat Indonesia.
"Tahun lalu kita jual hybrid 10.000 unit dan BEV juga 10.000 unit. Jadi hybrid sekarang saja sudah jalan (penjualan)," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini semakin banyak produsen mobil di Indonesia yang akan memproduksi hybrid. Dalam waktu dekat ada beberapa merek juga akan merilis mobil hybrid.
"Ada beberapa merek bisik-bisik bilang mau mengeluarkan hybrid, ya tentu kami sambut baik.
Saat ini kita juga lihat hybrid sudah ada yang laris, karena harganya terjangkau dan hemat BBM," terang Jongkie.