News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Batik Tulis Giri Wastra Pura Girilayu Karanganyar, Lestarikan Budaya Leluhur di Kaki Gunung Lawu

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Partinah (55), pemilik usaha batik tulis Giri Wastra Pura di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Batik tulis Giri Wastra Pura (GWP) merupakan produsen batik yang terletak di Dukuh Wetankali, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Desa Girilayu menjadi sentra industri perajin batik yang sudah turun-temurun sejak zaman Mangkunegara I atau sekira tahun 1775.

Seperti Partinah (55), pemilik usaha batik tulis Giri Wastra Pura yang merupakan generasi keempat pembatik di keluarganya.

Batik tulis Giri Wastra Pura merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) peserta BRI Incubator 2019.

Produk Giri Wastra Pura adalah batik tulis yang memiliki ciri khas motif tersendiri.

"Ciri khas motif kami adalah Tugu Tri Dharma yang terletak di antara makam Bapak Soeharto dan makam Pangeran Sambernyawa," ungkap Partinah saat dijumpai, Selasa (23/6/2023).

Diketahui, Desa Girilayu merupakan lokasi kompleks makam Astana Mangadeg dan Astana Giribangun berada.

Astana Mangadeg merupakan makam Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I yang bernama Raden Mas Said atau dijuluki Pangeran Sambernyawa, beserta raja-raja dan bangsawan Mangkunegaran.

Sementara Astana Giribangun dikenal sebagai lokasi makam Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, beserta Ibu Tien Soeharto.

Tugu Tri Dharma (kiri) yang berada di Astana Mangadeg, Girilayu, Matesih, Karanganyar, menjadi ide motif khas batik tulis Giri Wastra Pura (kanan). (Tribun Jateng/Ist)

Produk batik tulis Giri Wastra Pura merupakan lembaran kain dengan ukuran panjang 2,6 meter dan lebar 1,2 hingga 1,5 meter.

Harga batik tulis Giri Wastra Pura beragam, tergantung motif dan kerumitan prosesnya.

"Untuk harga kain yang sudah jadi sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta, untuk hasil cantingan yang belum diwarnai," ujar Partinah.

Batik tulis Giri Wastra Pura yang belum diproses pewarnaan. (Tribunnews/Wahyu Gilang Putranto)

Sementara batik tulis yang sudah diwarnai dibanderol mulai dari Rp 1,5 juta, tergantung proses pewarnaan.

Proses produksi batik tulis dari awal hingga akhir bisa memakan waktu empat bulan.

"Kalau cuaca sering hujan bisa sampai enam bulan," ungkap Partinah.

Pemasaran Batik Giri Wastra Pura

Pemasaran produk batik tulis Giri Wastra Pura masih banyak dilakukan secara offline.

Selain di kediaman Partinah di Desa Girilayu, produk Giri Wastra Pura dapat dijumpai di Hotel Nava Tawangmangu dan obyek wisata Rumah Atsiri Indonesia.

Meski pemasaran banyak dilakukan secara offline, batik tulis Giri Wastra Pura sudah mendapatkan pesanan dari kota-kota besar di Indonesia.

"Mulai dari Jakarta, Semarang, Surabaya, hingga Pulau Sumatra dan Kalimantan," ucapnya. 

Giri Wastra Pura saat ini mulai merambah digitalisasi.

Selain aktif di media sosial seperti Instagram, Giri Wastra Pura juga sudah melayani pembayaran dengan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Giri Wastra Pura juga sudah melayani pembayaran dengan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). (Tribunnews/Wahyu Gilang Putranto)

Langganan Suvenir Pemkab

Selain batik tulis lembaran, Giri Wastra Pura juga menerima pembuatan baju batik untuk dipakai sendiri maupun suvenir.

Partinah mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menjadi langganan untuk dibuatkan suvenir baju batik.

Baju batik tersebut dikemas dalam wadah kardus menarik. 

"Alhamdulillah walaupun tidak tahunan, misal ada tamu dari Pemkab Karanganyar, pesan suvenirnya dari sini," ujar Partinah.

Suvenir baju batik Giri Wastra Pura (Kolase Tribunnews)

Selain batik tulis, Partinah juga menerima pemesanan batik printing.

"Misal ada pesanan printing kami tetap menerima dan bekerja sama dengan yang lain," kata Partinah.

Eduwisata Batik

Selain penjualan batik, Giri Wastra Pura juga berperan aktif dalam segi edukasi.

Tidak hanya berbelanja batik, pengunjung atau wisatawan juga bisa belajar membatik di Giri Wastra Pura.

"Kami juga melakukan kerja sama dengan Hotel Nava dan Rumah Atsiri di Tawangmangu, bila ada tamu yang mau edukasi batik bisa ke sini," ungkap Partinah.

Selain itu, Partinah juga tidak jarang diundang untuk memberi pelatihan membatik.

Tidak hanya lokal Jawa, namun Partinah diundang hingga luar pulau.

Seperti di bulan Agustus 2022 lalu, ia diundang ke Makassar dan Pare-pare, Sulawesi Selatan.

"Waktu itu 10 hari, bahkan 9 hari penuh kami memberi pelatihan karena banyak yang tertarik," ujar Partinah.

Komitmen BRI Dukung UMKM

BRI KC Karanganyar (IST)

Sementara itu dihubungi terpisah, Pimpinan Cabang BRI KC Karanganyar, Yudo Utomo, mengungkapkan BRI berkomitmen memberikan dukungan terhadap pelaku UMKM, termasuk batik tulis Giri Wastra Pura yang pernah menjadi peserta BRI Incubator 2019.

Pelaku UMKM di Karanganyar bisa mengajukan permodalan untuk pengembangan bisnisnya.

"Pelaku mikro bisa mengajukan pinjaman Kupedes, KUR Mikro, dan KUR Super Mikro," ungkap Yudo, Senin (5/6/2023).

Selain itu, untuk usaha kecil bisa mengajukan KUR Kecil hingga kredit komersial.

"Dari sisi permodalan kami akan memberikan dukungan," ujar Yudo.

Selain permodalan, BRI juga memberikan dukungan dan pendampingan dari segi transaksi.

"Pendampingan transaksi ini dalam rangka memperlancar bisnis, berupa edukasi berbagai macam transaksi."

"Mulai dari rekening penampungan, giro, hingga QRIS atau EDC," ungkap Yudo. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini