TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bakal menutup tujuh kantor cabang pembantu (KCP) milik perusahaan.
Ini sebagai salah satu langkah efisiensi bank terhadap produktivitas kantor cabang dimiliki.
Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin mengungkapkan tujuh KCP yang bakal ditutup ini sudah dianggap tidak produktif karena sepi transaksi. Nantinya, KCP yang ditutup itu akan digabung dengan KCP lainnya.
Baca juga: BTN Jakarta Run Digelar November 2023, Total Hadiah Rp2,5 Miliar dan Grand Prize Rumah
“Tujuh KCP ini transaksinya sepi dan kita gabung ke KCP terdekat,” ujar Jasmin, belum lama ini.
Tak hanya menutup kantor cabang, Jasmin juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga berencana untuk melakukan relokasi kantor cabang yang dimiliki. Saat ini, BTN memiliki 534 KCP dan 81 kantor cabang pusat.
Baca juga: Cara Mudah dan Praktis Buka Tabungan BTN Secara Online, Cukup Siapkan KTP dan NPWP
Lebih lanjut, nantinya kantor cabang yang dimiliki akan dilakukan mapping. Dalam hal ini, mana kantor cabang yang bakal fokus untuk funding dan mana kantor cabang yang bakal fokus pada lending.
“Misal, kalau yang khusus funding, berarti tenaga sales funding yang kita lengkapi,” ujar Jasmin.
Di sisi lain, Jasmin juga mengungkapkan bahwa dengan adanya rencana penutupan kantor cabang tersebut, itu berarti perusahaan belum akan melakukan penambahan kantor cabang baru. Mengingat, saat ini transaksi online BTN juga sudah berkembang dan layanan melalui cabang disebut hanya sekitar 5 persen.
“Biasanya kalau ke cabang itu kalau buka rekening awal atau konsultasi terkait KPR,” tambah Jasmin.
Sebagai informasi, tahun lalu BTN membuka 21 kantor cabang baru dan menutup 17 kantor cabang. Semenjak Covid-19, BTN juga telah menutup 175 kantor cabang yang dimiliki.(Kontan)