Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi pemilik Resto Rumah Kayu Safitri (32), usaha tidak harus selalu untung besar yang penting mampu bertahan.
Fitri mengatakan, dalam sebulan ia mampu mengantongi omzet sebesar Rp 35 juta.
Adapun kiat usahanya adalah rajin promosi di media sosial, inovasi, serta harga yang kompetitif.
"Yang penting setiap hari laku, ada sekira 30 orang makan," urai Fitri saat ditemui Tribunnews.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bidik Nasabah Prioritas, Pegadaian dan BRI Jalin Kerjasama Tawarkan Produk Unggulan
Selain itu, warung makan yang beralamat di Kampung Cibitung, Pandurenan, Bekasi ini menyajikan banyak menu masakan rumahan yang cocok dengan lidah kebanyakan orang.
Seperti dari olahan jengkol, pecak ayam dan lele, sayur asem, maupun ikan asin.
Harganya yang kompetitif, mulai dari Rp 3.000 - Rp 20.000 juga menjadi daya tarik ramainya warung makan ini.
Biasanya, pelanggan setia warung makannya merupakan perkumpulan ibu-ibu seperti majelis taklim, RT, maupun wali murid.
"Resto Betawi ini dimasaknya dadakan. Kalau ada yang ingin makan baru dimasak. Tidak menyetok masakan yang sudah jadi," ujar dia.
Fitri juga selalu memanfaatkan media sosial dalam promosi warung makannya seperti Facebook maupun Youtube.
Baca juga: BRI Perkuat Layanan Transaksi Valas untuk Antisipasi Fluktuasi Kurs
Kini Resto Rumah Kayu miliknya sudah banyak dikenal.
Pembeli datang dari wilayah seperti Cikarang dan Pondok Gede.
"Instagram, Facebook, Tiktok juga. Makanya yang datang ke sini untuk makan itu jauh-jauh," ungkap dia.
Berawal dari KUR
Fitri memanfaatkan pembiayaan dari BRI.
Diawali usaha salon, Fitri memanfaatkan pembiayaan kredit usaha rakyat atau KUR dari BRI.
Pada tahun 2020, ia meminjam sebesar Rp 15 juta.
"Pinjaman awal untuk salon Rp 15 juta. Alhamdulillah sudah lunas dan sekarang berkembang ke warung makan," kata dia.
Kemudian, usaha miliknya naik kelas.
Lalu ia meminjam dana ke BRI lagi di tahun 2022 yakni pembiayaan Kupedes sebesar Rp 110 juta untuk mengembangkan usaha salon, rumah makan di rumah pribadinya.
Kedepan, Fitri masih memiliki cita-cita untuk membangun usaha gym di samping resto miliknya.
Keputusannya membuka usaha di rumah menjadi pembuka mengalirnya rezeki untuk dua buah hatinya.
"Alhamdulillah pemasukan lebih bagus sekarang. Warung dan salon jadi satu dengan rumah. Sambil jaga anak, kepantau semua. Anak dan kerjaan. Kalau buka di luar capek," ujar dia.