News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sebut Akan Impor KRL Baru, Erick Thohir: Alhamdulillah, Kalau Baru Ya Lebih Bagus

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah penumpang menunggu kedatangan kereta Commuter Line di Stasiun Matraman, Jakarta Timur. Pemerintah memastikan untuk tidak melakukan impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang. Sebagai gantinya, Indonesia akan mendatangkan KRL baru untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan untuk tidak melakukan impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang. Sebagai gantinya, Indonesia akan mendatangkan KRL baru untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, saat ditanya awak media terkait polemik isu tersebut.

Menurut Erick, kesepakatan ini telah disetujui oleh sejumlah pihak terkait. Mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan hingga Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Baca juga: Soal Impor KRL Bekas dari Jepang, Luhut: Tidak Ada Impor!

Terkait anggaran atau pembiayaan pengadaan KRL baru tersebut, Erick mengaku bahwa Pemerintah kini tengah mengkaji dan mempertimbangkan formulanya.

"Dari hasil rapat rapat yang dilakukan oleh Pak Luhut, bersama BPKP, saya juga diundang, Mendag diundang, Menperin diundang, Menhub diundang, keputusannya mengimpor kereta baru. Tidak bekas," ucap Erick di Jakarta, Senin (26/6/2023).

"Ya Alhamdulillah, kan kalau baru lebih bagus secara teori. Sekarang tinggal permodalan seperti apa. Hasil rapat ini tentu akan disampaikan ke Kementerian Keuangan, supaya bisa ada solusi," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut Erick juga mengungkapkan, Indonesia melalui PT Industri Kereta Api atau INKA akan terus didorong agar dapat memproduksi kebutuhan gerbong kereta untuk keperluan di dalam negeri.

Komitmen Pemerintah ini melalui suntikan modal melalui skema Penyertaan Modal Negara (PMN) ke PT INKA.

"Kemarin dari INKA sendiri kami sudah masuk, tambahan modal untuk tingkatkan produksi," papar Erick

"Alhamdulillah walaupun PMN tambahan kan dividen BUMN nya bagus, Rp80,2 triliun. Kalau dicomparable PMN dan Dividen nya masih lebih tinggi. Ini yang dijaga," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah bakal melakukan impor tiga trainset Kereta Rel Listrik (KRL) baru.

Menurut Luhut, hal itu dilakukan untuk menopang pelayanan kereta bagi masyarakat, meski sejumlah kereta telah dipensiunkan.

Baca juga: KAI Commuter Akan Retrofit Rangkaian KRL Tua untuk Lima Tahun ke Depan

"Kita memang harus mengimpor barang baru ada tiga saja yang baru untuk menutupi kekurangannya," kata Luhut kepada wartawan di Stasiun Halim, Kamis (22/6/2023).

Meski begitu, Luhut enggan menjelaskan lebih rinci waktu pasti impor tersebut. Dia hanya berujar, proses impor KRL baru ini membutuhkan waktu hingga dua tahun.

"Tapi kita tadi akan mengimpor tiga saja yang baru, untuk menutupi tapi itu butuh waktu 1-2 tahun. Jadi kritisnya itu hanya tahun depan sampai tahun 2025," jelasnya.

Di sisi lain, Luhut menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang. "Jadi kami sudah rapatkan mengenai KRL, kita tidak akan mengimpor barang bekas," kata Luhut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini