TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera melanjutkan upaya menambah produksi minyak dan gas melalui program reaktivasi sumur-sumur idle.
Program ini merupakan bagian dari rencana strategis pemerintah yang bertujuan untuk mendukung pencapaian target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada 2030, perlindungan dan pengamanan aset negara, serta optimalisasi potensi cadangan minyak yang tersisa.
Program bertajuk Kerja Sama Bisnis Aliansi Strategis Reaktivasi Sumur Idle ini telah masuk Batch-2. Sosialisasi program diadakan di Bogor pada 22-23 Juni 2023.
Baca juga: Pertamina Dapat Kontrak Baru, Garap Blok Migas di Algeria Selama 35 Tahun
VP Bidang Eksploitasi SKK Migas, Sutrisno Sunjoyo mengatakan, peningkatan produksi digalangkan melalui program AMORE, FTG dan idle well.
Saat ini terdapat 12.000 sumur idle yang tersebar di Indonesia yang dapat dioptimalkan untuk menunjang peningkatan produksi minyak nasional.
"Idle well tersebut ada yang dikerjasamakan melalui skema bisnis aliansi strategis dan ada yang dikerjakan oleh KKKS itu sendiri. Terlepas dari dinamika yang masih terjadi pada pelaksanaan batch 1, SKK Migas tetap mengapresiasi langkah Pertamina Regional 1 yang terdepan dalam pelaksanaan program strategis pemerintah ini melalui Kerja Sama Bisnis Aliansi Strategis Reaktivasi Sumur Idle Batch 2," ungkap Sutrisno dalam keterangannya, Selasa (27/6/2023).
Analis Eksplorasi dan Eksploitasi Ditjen Migas, Dilla Fadhillah, menyampaikan, 0emerintah dalam hal ini Ditjen Migas juga mengapresiasi program kerja sama bisnis aliansi strategis reaktivasi sumur Idle Batch 2 dan siap mendukung pada tahapan selanjutnya yaitu tahapan Perijinan Pembukaan Data.
VP Production & Operation PHR Regional Sumatera, Heru Irianto, menyampaikan program ini merupakan upaya PHR Regional Sumatera untuk meningkatkan produksi dan mendukung pemerintah mencapai target produksi minyak nasional.
“Saya berharap untuk program Batch-2 ini penandatanganan kontrak kerja sama dapat dilaksanakan paling lambat pada Oktober 2023, setelah melalui tahapan Pembukaan Data, Kunjungan Lapangan, dan Penyampaian Proposal dari calon mitra,” terang Heru.
Baca juga: Diplomat Iklim Khawatirkan Pengaruh Industri Migas pada COP28
Sebelumnya, program Reaktivasi Sumur Idle Batch-1 diluncurkan pada Desember 2022, dan penandatangan perjanjian di tanggal 27 Januari 2023.
Kini sudah menyelesaikan dua kontrak kerja sama sebanyak 20 sumur, yaitu untuk Lapangan Kampung Minyak dan Lapangan Banjar Sari, masing-masing 10 sumur. Kedua sumur tersebut berada di Pertamina EP Limau Field, yang statusnya saat ini dalam tahap persiapan produksi.
Program Reaktivasi Sumur Idle adalah upaya menghidupkan kembali sumur produksi migas atau sumur injeksi yang telah tidak aktif dalam jangka waktu minimum 6 bulan berturut-turut.