Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO – Bank Dunia (World Bank) sepakat memberikan bantuan sebesar 700 juta dolar AS untuk Sri Lanka yang tengah dilanda krisis ekonomi.
Dari jumlah tersebut, sekitar 500 juta dolar AS akan dialokasikan untuk dukungan anggaran, sedangkan 200 juta dolar AS sisanya akan digunakan untuk dukungan kesejahteraan bagi mereka yang paling terpukul oleh krisis.
“Melalui pendekatan bertahap, strategi Kelompok Bank Dunia berfokus pada stabilisasi ekonomi awal, reformasi struktural, dan perlindungan masyarakat miskin dan rentan,” kata Faris Hadad-Zervos, Direktur Bank Dunia untuk Sri Lanka.
“Jika dipertahankan, reformasi ini dapat mengembalikan negara ke jalur menuju pembangunan yang hijau, tangguh, dan inklusif,” sambungnya.
Sri Lanka kini sedang berjuang dengan krisis keuangan terburuk sejak kemerdekaannya dari Inggris pada 1948 setelah devisa negara mencapai rekor terendah dan memicu gagal bayar utang luar negeri pertama tahun lalu.
Pada Maret lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui pemberian dana talangan hampir 3 miliar dolar AS yang diharapkan Sri Lanka akan membawa dana tambahan hingga 4 miliar dolar AS dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan lembaga multilateral lainnya.
Baca juga: Perbaikan Ekonomi, Sri Lanka Dapat Bantuan 3 Miliar Dolar AS dari IMF
Negara kepulauan itu juga akan merilis program restrukturisasi utang dalam negeri pekan ini untuk mendorong pengerjaan ulang utangnya dengan pemegang obligasi dan kreditur bilateral termasuk China, Jepang, dan India.