News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Genjot Angka Digitalisasi UMKM, Menteri Teten Dorong Pedagang Pasar Tradisional Berjualan

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi, seorang pelanggan sedang melakukan transaksi pembayaran lewat fitur QRIS di salah satu toko di Pasar Modern Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Sealatan, Senin (3/7/2023). Dikutip dari laman resmi BI disebutkan ke depan akan dikembangkan fitur QRIS transfer yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi transfer dana ke antar pengguna QRIS lainnya dengan menggunakan QR code, baik antar Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) bank maupun PJP bank dan non-bank. Warta Kota/YULIANTO

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna meningkatkan angka digitalisasi UMKM, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong agar pedagang pasar tradisional mulai berjualan secara online.

Pada 2024 mendatang, pemerintah memiliki target 30 juta UMKM onboarding secara digital. Hingga Maret 2023, baru mencapai 22 juta.

"Pemerintah ingin pasar tradisional tak hanya bertahan di era teknologi, tetapi juga melakukan transformasi. Bagaimana solusinya agar digitalisasi diadaptasi pedagang untuk bisa berjualan online," kata Teten dalam keterangannya di Surabaya, dikutip Senin (10/7/2023).

Baca juga: Tarif Layanan QRIS Berlaku Juli 2023, Bebankan Pedagang? Ini Penjelasan Bank Indonesia

Teten mengatakan, pemerintah ingin pasar tradisional bertransformasi dari stigma yang kumuh dan becek, menjadi lebih modern dan profesional.

Ia berharap Pemerintah Daerah dapat berkomitmen untuk merevitalisasi pasar tradisional.

"Terdapat 18 ribu pasar di seluruh Indonesia yang bisa bertransformasi lebih baik lagi dan bersaing dengan pasar ritel modern. Para pedagang pasar disiapkan untuk bagaimana berjualan secara online," kata Teten.

Menurut mantan Kepala Staf Kepresidenan itu, pandemi COVID-19 membuat perilaku konsumen juga berubah.

Hal ini, kata Teten, menjadi peluang yang sangat baik bagi para pedagang pasar untuk berjualan secara online.

Selanjutnya, KemenKopUKM juga akan membantu membenahi manajemen koperasi pasar.

Upaya tersebut agar pedagang mendapat suplai yang baik dari koperasi seperti yang telah dilakukan di toko ritel modern.

Melalui koperasi pasar, pedagang pasar bisa membeli stok kebutuhan dagang dengan belanja secara kolektif ke koperasi, sehingga bisa mendapat harga barang yang lebih kompetitif.

Baca juga: Pedagang di Kantin Karyawan Terbantu dengan Kehadiran QRIS

Dalam hal ini koperasi pasar hadir sebagai semacam distribution center.

"Koperasi ada untuk memperbaiki supply chain kebutuhan para pedagang. Sementara promosi dan jasa kirimnya bisa dilakukan melalui aplikasi online. Sehingga tercipta satu ekosistem yang baik dalam arus ekonomi di pasar. Ini yang kami terus upayakan," ucap Teten.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini