Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Perusahaan perbankan investasi, Goldman Sachs memperkirakan India berpotensi menjadi negara dengan perekonomian terbesar nomor dua di dunia pada 2075.
Perkiraan itu didorong oleh kemajuan India dalam inovasi dan teknologi, investasi modal yang lebih tinggi, dan produktivitas pekerja yang meningkat.
Saat ini India menduduki urutan kelima sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, setelah Jerman, Jepang, China, dan Amerika Serikat (AS).
Baca juga: India Krisis Pangan, Harga Tomat Naik 445 Persen Lebih Mahal Ketimbang Bensin Eceran
“Selama dua dekade ke depan, rasio ketergantungan India akan menjadi salah satu yang terendah di antara ekonomi regional,” kata Santanu Sengupta, ekonom India dari Goldman Sachs Research.
Sengupta menambahkan kunci untuk menarik potensi populasi India yang berkembang pesat adalah dengan meningkatkan partisipasi angkatan kerjanya.
Dan Sengupta memperkirakan India akan memiliki salah satu rasio ketergantungan terendah di antara ekonomi besar selama 20 tahun ke depan.
“Jadi itu benar-benar jendela bagi India untuk melakukannya dengan benar dalam hal menyiapkan kapasitas produksi, terus meningkatkan layanan, melanjutkan pertumbuhan infrastruktur,” katanya.
Sementara itu, pendapatan industri teknologi India diperkirakan juga akan meningkat sebesar 245 miliar dolar AS pada akhir tahun ini, menurut Nasscom, asosiasi perdagangan non-pemerintah India.
Baca juga: Xiaomi India akan PHK Ratusan Karyawan
Pertumbuhan itu akan datang dari seluruh sektor teknologi, manajemen proses bisnis, dan aliran produk perangkat lunak.
Di sisi lain, Sengupta juga memperkirakan investasi modal akan menjadi pendorong signifikan lainnya bagi pertumbuhan India.
“Tingkat tabungan India kemungkinan akan meningkat dengan penurunan rasio ketergantungan, peningkatan pendapatan, dan pengembangan sektor keuangan yang lebih dalam, yang kemungkinan akan membuat kumpulan modal tersedia untuk mendorong investasi lebih lanjut,” ucap Sengupta.