News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kolaboratif dan Terintegrasi, Danone-AQUA Perkuat Pelestarian Lingkungan Berkelanjutan di DAS Pusur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penerapan pertanian ramah lingkungan dengan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia di wilayah tengah DAS Pusur.

TRIBUNNEWS.COM - Danone Indonesia melalui Danone-AQUA menyadari bahwa mendorong upaya keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat.

Untuk itu, sebagai salah satu anggota Koalisi Air Indonesia, Danone-AQUA berkomitmen untuk aktif melakukan penatalayanan air dan pengelolaan sumber daya air di Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terintegrasi dari mulai hulu hingga hilir di seluruh wilayah operasionalnya, termasuk di DAS Pusur, Jawa Tengah. 

DAS Pusur merupakan anak sungai Bengawan Solo yang berada di tiga wilayah administrasi Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Sukoharjo. Jarak dari hulu sampai hilir sungai Pusur sepanjang 36,8 km. 

Diketahui terdapat 49 desa yang berbatasan langsung dengan DAS Pusur, sehingga upaya keberlanjutan di sepanjang DAS Pusur melibatkan langsung masyarakat desa.

“Melalui pengelolaan yang terintegrasi, kami tidak hanya membantu menjaga keberlanjutan air untuk memenuhi kebutuhan warga di Sub DAS Pusur tetapi juga mendukung pertumbuhan perekonomian lokal melalui berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat, sekaligus membantu dalam mitigasi potensi bencana alam,” jelas Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia.

Upaya pengelolaan sumber daya air di Sub DAS Pusur ini sendiri sudah dijalankan dengan pendekatan multi stakeholder sejak tahun 2012 dengan pembentukan Pusur Institute yang menjadi motor penggerak dalam serangkaian program pengelolaan sumber daya air yang komprehensif dan terintegrasi di Sub DAS Pusur.

Pusur Institute merupakan forum multipihak yang didirikan Danone-AQUA bersama dengan pemangku kepentingan lokal di Klaten yang terdiri dari perwakilan pemerintah Kabupaten Klaten-Boyolali, lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat, perguruan tinggi, kelompok petani, relawan serta tokoh masyarakat.

Serangkaian upaya kolaboratif yang terintegrasi dari hulu hingga hilir

Komitmen Danone-AQUA dalam melakukan pengelolaan sumber daya air di sub DAS Pusur diwujudkan melalui serangkaian upaya kolaboratif yang terintegrasi mulai dari hulu, tengah hingga hilir sungai Pusur, Jawa Tengah.

Di hulu DAS Pusur, Danone-AQUA dan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) yang merupakan bagian dari Pusur Institute telah menanam 141.041 pohon jenis mahoni, suren, sengon, cengkeh, durian, kakao. 

Bersama masyarakat, Danone-AQUA juga membudidayakan 1.500 bibit kopi di Desa Sangup dan 2.000 bibit di Desa Mriyan sekaligus memfasilitasi produksi Kopi Merapi Lestari. Selain kopi, Danone-AQUA juga mendukung pengembangan bisnis anggrek, teh lokal, jahe merah, dan jahe putih.

Di wilayah tengah DAS Pusur, Danone-AQUA bersama Gita Pertiwi dan sejumlah anggota Pusur Institute lainnya mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan dengan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia. Upaya ini dilakukan untuk menekan dampak pencemaran air sungai. 

Lebih lanjut, Danone-AQUA juga menanam tanaman keras seperti alpukat dan lemon California di Desa Sudimoro untuk menjaga kualitas air sekaligus mencegah potensi bencana alam di wilayah tengah DAS Pusur.

Di DAS Pusur, Danone-AQUA memfasilitasi pembentukan Forum Relawan Irigasi (FRI) atau dikenal dengan nama Jogo Toya Kamulyan. Karyanto menjelaskan, kerja sama Danone-AQUA dengan Jogo Toya Kamulyan ini membantu petani dalam irigasi lahan pertanian dengan melakukan perbaikan 7.786 m saluran, 22 pintu air, menjadwalkan pembagian air secara daring, memperbaiki pola tanam petani, serta menerapkan pertanian regeneratif.

“Selain itu, membentuk forum irigasi antar desa di tujuh desa untuk mengelola irigasi secara kolaboratif sehingga memberikan solusi dari permasalahan kelangkaan air persawahan di musim kemarau, hingga merawat jaringan irigasi serta pengendalian banjir di musim hujan,” ujar Karyanto.

Kontribusi positif dalam pembangunan lingkungan keberlanjutan

Salah satu poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi. 

Untuk itu, Danone-AQUA telah memfasilitasi penyediaan air bersih yang menjangkau 8.266 jiwa penerima manfaat di tujuh desa di Jawa Tengah yakni, Desa Wangen, Karanglo, Ponggok, Kebonharjo, Keprabon, Daleman, dan Polan.

Dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat, Danone-AQUA telah mengaktifkan Sekolah Lapangan bagi 135 petani di enam desa, dan membantu pengadaan fasilitas penangkaran benih lokal, produksi pestisida nabati, produksi agensia hayati serta museum pertanian. 

Pertanian ramah lingkungan melalui budidaya padi sehat kini menjangkau lahan seluas 62,36 ha yang dikelola 2.017 petani kelompok agribisnis “Kompak” dampingan Danone-AQUA. Selain itu untuk memastikan sistem irigasi berjalan efektif, Danone-AQUA juga membantu normalisasi jaringan irigasi sepanjang 5.055 meter.

Tak hanya sampai disitu, Program Kali Bersih (Prokasih) dan Bank Sampah juga dikembangkan untuk mendukung wisata River Tubing. Wisata ini menjadi alat kendali untuk menjaga kebersihan sungai dari sampah dan menggerakkan perekonomian masyarakat di sepanjang aliran sungai Pusur.

“Danone-AQUA percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Salah satunya diwujudkan dengan aktif mendorong kolaborasi multisektor untuk melakukan pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Kami percaya upaya yang dilakukan secara konsisten dengan melibatkan banyak pihak meningkatkan kontribusi positif dalam keberlanjutan lingkungan,” tutup Karyanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini