Hal ini disebabkan karena nilai yang terpampang di portofolio itu masih dalam bentuk kerugian yang belum terealisasi dan masih ada kemungkinan mengalami peningkatan.
Tidak hanya itu, apabila Anda buru-buru mencairkan dana ketika kondisinya minus, Anda malah berisiko mengalami kerugian dan uang Anda bisa berkurang.
3. Beralih ke Produk Reksadana yang lain
Tips lainnya untuk mengatasi portofolio yang minus, yaitu Anda bisa beralih ke produk Reksadana lain yang lebih stabil. Opsi ini bisa Anda lakukan apabila dana investasi Anda akan digunakan dengan segera.
4. Menambah Dana Investasi
Opsi ini bisa Anda lakukan ketika jangka waktu investasi Anda masih panjang, seperti misalnya lebih dari 3 tahun. Dengan kondisi pasar yang turun, maka Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan juga akan mengalami penurunan.
Dengan begitu, Anda bisa menjadikan ini sebagai kesempatan untuk menambah atau membeli Reksadana dengan harga yang lebih terjangkau.
5. Cut Loss
Tips lain untuk menghadapi portofolio Reksadana yang minus, yaitu dengan cara cut loss alias menjual Reksadana dengan harga yang lebih rendah demi tidak mengalami kerugian yang lebih besar.
Hal yang perlu diingat saat menghadapi portofolio Reksadana yang mengalami minus adalah Anda sebaiknya tidak terlalu panik ketika berinvestasi, terutama apabila investasi yang dilakukan berjangka panjang.
Pasalnya mengalami portofolio yang minus itu wajar dan ada kemungkinan bahwa nilai Reksadana bisa meningkat di waktu mendatang.
Pilihan untuk Memulai Investasi Reksadana Pasar Uang
Bagaimana, dari penjelasan di atas terkait tips membangun portofolio Reksadana yang sehat dan cara memulihkannya, apakah membuat Anda tertarik untuk mulai berinvestasi Reksadana?
Jika iya, Anda bisa memilih Reksadana dengan produk Pasar Uang. Cara investasi Reksadana Pasar Uang yang terbilang mudah ini akan memberikan keuntungan yang maksimal.