Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT BRI Asuransi Indonesia atau BRI Insurance (BRINS) menargetkan mengantongi pendapatan premi Rp 3,2 triliun sepanjang tahun ini.
Target ini meningkat Rp 600 miliar dibandingkan realisasi pendapatan premi selama 2022 sebesar Rp 2,6 miliar.
"Jadi sampai Juni realisasi premi sudah hampir 50 persen. Jadi dalam 6 bulan tersisa kami optimistis bisa mencapai target itu, bahkan bisa terlampaui," kata Direktur Utama BRI Insurance Rachmat Budi Legowo di acara "Media Gathering BRI Insurance Sapa Media" di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: BRI Life Pererat Sinergitas dengan Mitra Kerja 15 Rumah Sakit Provider
Apalagi, kata dia ada portofolio yang cukup besar dan biasanya ada di Maret sekarang pindah ke September.
Budi mengatakan, akan terus meningkatkan segmen mikro dari 30 persen didorong ke 40 persen.
"Ritel akan kita dorong ke dari 40 persen ke 45 persen sedangkan sisanya akan kita sampaikan ke korporasi dan syariah, sampai akhir tahun ini.
Baca juga: BRI Adakan Promo Undian Bertabur Hadiah di Pasar Tanah Abang Blok B untuk Apresiasi Nasabah
Direktur Bisnis BRINS Handaru Sakti mengatakan, BRINS sendiri juga telah mengeluarkan berbagai strategi mendongkrak kinerja seperti mengoptimalkan bisnis yang telah ada.
"Kami akan memperluas bisnis dengan menggarap asuransi agunan BPR bahkan koperasi simpan pinjam," katanya.
BRINS juga menyiapkan asuransi untuk dokumen-dokumen yang menjadi agunan, dan juga dokumen penting yang bukan menjadi agunan.
"Ini kan belum ada, nah kita akan coba masuk ke situ," tuturnya.
Terkiat masalah klaim, Budi mengatakan, sampai paruh pertama ini sebesar Rp 335,91 miliar.
"Klaim imbas beberapa kasus kebakaramn belakangan ini, namun kami memastikan klaim masih dalam rentang yang rendah sehingga aspek profitabilitas masih tetap terjaga," katanya.