Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) turut berperan dalam hal perlindungan dan kesejahteraan anak.
Untuk APBN tahun 2023, Kemenkeu menganggarkan sedikitnya Rp49,4 triliun.
Menurut Sri Mulyani, peran APBN sangat penting. Di tengah populasi sebagian negara di dunia yang mulai menua dan menurun, Indonesia termasuk negara yang memiliki bonus demografi muda.
Baca juga: Menko Airlangga Harapkan Jumlah Pengusaha Naik Menjadi Lima Persen untuk Hadapi Bonus Demografi
Artinya, Indonesia memiliki lebih banyak sumber daya manusia usia produktif yang tentunya perlu didukung dan dibekali agar memiliki daya saing.
"APBN Uang Kita tahun ini juga menempatkan prioritas nasional untuk peningkatan kualitas SDM, khususnya untuk anak-anak," papar Sri Mulyani dikutip dalam akun media sosial pribadinya dikutip, Senin (24/7/2023).
"Untuk mendukung kesejahteraan anak di bidang kesehatan dan perlindungan, tahun 2023 APBN mengalokasikan anggaran sebesar Rp49,4 triliun," sambungnya.
Alokasi itu, lanjut Sri Mulyani, disalurkan melalui beberapa K/L untuk penyelenggaraan imunisasi, pembinaan gizi kesehatan ibu dan anak, pemenuhan hak dan pelindungan anak, hingga pembinaan keluarga denga balita dan anak.
Tak sampai disitu, APBN 2023 telah mengalokasikan sebesar Rp30,04 triliun untuk percepatan penurunan stunting.
Sebesar Rp28,1 triliun manfaat dari alokasi disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian makanan tambahan, obat-obatan, bansos, dan lain-lain.
Tentunya, anak-anak Indonesia juga harus didukung melalui pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi.
APBN setiap tahun mengalokasikan 20 persen dari total anggaran untuk pendidikan di mana sebagian besar dimanfaatkan untuk meningkatkan kebutuhan pendidikan dasar SD-SMA.
"Untuk mencapai cita-cita Indonesia Maju di 2045, anak-anak Indonesia harus terlindungi dan terpenuhi hak-haknya," pungkas Sri Mulyani.