Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tarif tiket Kereta Api (KA) Argo Parahyangan rute Jakarta - Bandung, menembus angka Rp 150.000 sampai Rp 200.000 per orang untuk jenis eksekutif.
Tarif KA Argo Parahyangan Luxury seharga Rp 380.000 sampai Rp 510.000 kelas luxury, dan kereta panoramic Rp 375.000 sampai Rp 400.000.
Tarif tersebut rupanya hampir menyamai harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung yaitu tak lebih dari Rp 250.000.
Baca juga: Bagaimana Nasib KA Argo Parahyangan Saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi? Ini Kata Kemenhub
Pengamat sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, tarif KA Argo Parahyangan itu dinilai wajar.
Bahkan, dengan tarif lebih dari Rp 150.000, KA Argo Parahyangan masih diminati oleh masyarakat.
"(Tarif nya) normal, bahkan sampai Rp. 210.000 akhir pekan lalu. Laku juga itu. Jadi tetap laku, memang tinggi (tarifnya) tapi laku," kata Djoko saat dihubungi Tribunnews, Selasa (25/7/2023).
Menurut Djoko, tingginya tarif tersebut bukan semata untuk menghentikan operasional KA Argo Parahyangan setelah adanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Kata Djoko, justru PT Kereta Api Indonesia dinilai bakal merugi jika KA Argo Parahyangan dinonaktifkan.
"Engga mungkin, kalo itu ditutup nanti kereta api rugi. Kan KCJB itu bukan milik kereta api. Itu konsorsium, duitnya bagi empat. Rugi kan kalau dibagi empat. Kalo ini (Argo Parahyangan) milik kereta api murni," jelasnya.
Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dirjen Perkeretaapian, Risal Wasal memastikan Kereta Api (KA) Argo Parahyangan tetap beroperasi.
Baca juga: Soal Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung, Menteri BUMN Tunggu Kebijakan Pemerintah
Meskipun diketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) nantinya akan beroperasi.
"(Kereta cepat beroperasi) KA Argo Parahyangan tetap berjalan," ucap Risal.
Sehingga, harga dan fasilitas yang didapat berbeda-beda.
"Kereta cepat itu ada 3 kelas, ekonomi, bisnis sama VIP. nanti beda-beda tarif. kita tunggu dari operator," pungkasnya.
Sementara beberapa waktu yang lalu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga telah menegaskan dan menampik adanya isu terkait pemberhentian operasional alias 'suntik mati' Kereta Api (KA) Argo Parahyangan.
Munculnya kabar tersebut sejalan dengan rencana beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Agustus 2023.