Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Saham Google mengalami peningkatan sebesar 10 persen pekan ini setelah perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan di kuartal II (April-Juni) tahun ini meskipun pasar iklan sedikit meredup.
Harga saham perusahaan mencapai 132,58 dolar AS pada penutupan pasar, Jumat (28/7/2023), mewakili harga penutupan tertinggi dalam kurun waktu lebih dari setahun.
Google sendiri tampaknya telah menghadapi banyak kesulitan di tahun ini, terlebih seputar kesehatan bisnis perusahaan karena pasar iklan digital yang merosot.
Baca juga: Pekan Ini Kapitalisasi Pasar Saham di BEI Tembus Rekor Mencapai Rp 10 Ribu Triliun
Namun, laporan pendapatan kuartal keduanya justru menunjukkan bahwa mereka memiliki banyak cara untuk berhasil meskipun ada tantangan yang sulit. Adapun pendapatan Google pada kuartal II 2023 naik 7 persen menjadi menjadi 74,6 miliar dolar AS dibandingkan dengan 69,7 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan pendapatan melampaui pertumbuhan biaya untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu terakhir," tulis analis Bernstein dalam sebuah catatan setelah laporan pendapatan.
Sementara itu, pendapatan dari situs pencarian Google, yang merupakan mayoritas bisnis iklan perusahaan juga mengalami pertumbuhan yang stabil selama kuartal tersebut di tengah kekhawatiran para investor terkait dengan penggunaan chatbot AI generatif dari OpenAI dan Microsoft.
“Kami percaya ini menjadi pertanda baik untuk lingkungan periklanan online yang lebih luas,” tulis analis Citi Group dalam sebuah catatan tentang pendapatan Google.
“Meskipun demikian, kami tidak percaya ini adalah lingkungan 'pasang naik', melainkan kami mendukung platform yang telah berinvestasi dalam produk dan layanan yang lebih baru,” pungkasnya.