Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan stok dan penyaluran LPG 3 kilogram (Kg) melalui agen dan pangkalan tetap berjalan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Cirebon.
Sales Area Manager Cirebon Rainier Axel Siegfried Parlindungan Gultom mengungkapkan, pihaknya rutin melakukan kunjungan, termasuk inspeksi mendadak ke beberapa pangkalan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Baca juga: Sidak dan Pemantauan di 255 Titik, Pertamina Pastikan Pasokan LPG Subsidi Aman
“Masyarakat tidak perlu panic buying LPG termasuk LPG 3 Kg, karena stok saat ini masih sesuai proyeksi Pertamina sehingga aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat," ucap Rainier dalam keterangannya, Selasa (1/8/2023).
"Pertamina memastikan bahwa penyaluran LPG khususnya LPG 3Kg baik yang melalui agen maupun pangkalan aman," sambungnya.
Rainier mengungkapkan, penyaluran LPG di wilayah Ciayumajakuning didistribusikan melalui 19 SPBE LPG, 142 Agen LPG, dan 8.609 pangkalan.
Pada bulan Juli ini realisasi untuk Ciayumajakuning sebesar 745 metrik ton per hari, atau setara 248.000 tabung per hari.
Selain memastikan ketersediaan LPG, Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk membeli LPG non Subsidi maupun LPG 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina.
Baca juga: Pengamat Sebut Kelangkaan LPG 3 Kg Bukan Karena Salah Pola Distribusi
Karena selain harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah daerah setempat, masyarakat juga dipastikan mendapatkan LPG yang terjamin kualitasnya.
Sementara itu dalam keterangan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Hermanto mengatakan, saat ini stok dan distribusi LPG non subsidi maupun LPG 3 Kg masih terkendali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin.
Menurutnya, Pertamina Patra Niaga Sales Area Cirebon bergerak dengan sangat cepat untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat khususnya yang tidak mampu terpenuhi.
“Untuk industri seperti Hotel, Restoran dan Cafe, harus menggunakan LPG Non Subsidi. Karena LPG 3KG merupakan hak masyarakat yang tidak mampu, bukan untuk kepentingan industri” papar Bambang.