Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko.
Event yang menghadirkan 51 pelaku usaha menargetkan peningkatan ekspor nonmigas dan surplus neraca perdagangan Indonesia-Meksiko.
Peserta pameran EIM terdiri dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif; perusahaan swasta; dan pelaku usaha binaan Pemerintah Daerah Provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.
Baca juga: Nilai Ekonomi Digital RI Diprediksi Capai Rp 3.216 Triliun Pada 2027, Sumbang 14 Persen ke PDB
Mendag Zulkifli Hasan pada kesempatan terpisah di Jakarta mengatakan, Kemendag yakin eksportir Indonesia bisa melakukan ekspansi di pasar Meksiko.
"Selain itu, lokasi Meksiko yang cukup strategis juga membuka peluang pintu masuk perdagangan bagi produk dan jasa Indonesia ke pasar Amerika Latin dan Amerika Serikat,” ungkapnya.
Pameran EIM, merupakan salah satu bentuk implementasi arahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan diversifikasi pasar ekspor khususnya di tengah resesi global yang berimbas secara signifikan terhadap perekonomian dan daya beli konsumen di negara- negara maju.
“Perhelatan EIM diharapkan mampu membawa Indonesia menuju gerbang perdagangan, investasi dunia, sekaligus memperkuat reputasi (nation branding) Indonesia di kawasan Amerika Latin.
Sebagai efek ganda (multiplier effect) dari reputasi tersebut, diharapkan Indonesia akan menjadi salah satu negara mitra dagang kredibel serta pemasok produk dan jasa terpercaya di mata para buyer,” kata Zulkifli Hasan.
Penyelenggaraan pameran EIM sekaligus memperingati 70 tahun hubungan bilateral Indonesia- Meksiko yang telah terjalin sejak tahun 1953 melalui penandatanganan Joint Declaration oleh pemimpin kedua negara.
Dalam kancah global, Indonesia dan Meksiko tergabung dalam beberapa wadah organisasi yang sama seperti United Nations, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), G20, serta forum konsultatif antar-lima negara yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA, sejak 2013).
Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Jadi Sektor Pendorong Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2023
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Didi Sumedi menjelaskan, selama lima tahun terakhir (2018--2022), ekspor nonmigas Indonesia ke Meksiko tumbuh 15,86 persen yaitu dari 893,3 juta dolar AS menjadi 1,59 miliar dolar AS.
Pada periode Januari-Mei 2023, rekapitulasi ekspor nonmigas nasional ke Meksiko tercatat sebesar 730,3 juta dolar AS atau naik 12,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Meksiko terdiri atas kendaraan bermotor dan suku cadangnya, alas kaki, komponen elektronika aktif (electronic integrated circuits), ban mobil, karet alam, produk kertas, dan perhiasan.
Meksiko merupakan salah satu pasar potensial bagi produk-produk Indonesia. Hal ini terlihat dari neraca perdagangan Indonesia terhadap Meksiko periode Januari--Mei 2023 yang mencatat surplus senilai 606,4 juta dolar AS. Nilai surplus ini juga terjadi sepanjang tahun 2022 yang sebesar 1,4 miliar dolar AS.
Didi menuturkan, penyelenggaraan pameran EIM diharapkan dapat memperluas pangsa pasar produk Indonesia ke Meksiko.
“Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.